Liputan6.com, Jakarta - Ini bukan dongeng tapi laporan kehidupan nyata dari Beth Goodier (22) yang didiagnosis Sleeping Syndrome Beauty. Saat berusia 16 tahun, ia tertidur di sofa dan tidak bangun selama enam bulan.
Baca Juga
Advertisement
Beth tidur sampai 22 jam sehari, tidak bangun bahkan oleh suara paling keras sekalipun. Beth hanya bangun dalam keadaan trans, seperti berjalan dalam tidur, untuk makan, minum, buang air, dan kembali ke tempat tidur.
Setelah bangun secara penuh, ia pun dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis dengan Sindrom Kleine Levin (KLS). Sindrom ini lebih dikenal Sleeping Beauty Syndrome dan setidaknya lebih dari 100 orang anak muda di Inggris menderita penyakit ini.
Melansir dari Daily Mail, Senin (05/12/2016), sindrom ini masih menjadi penyelidikan oleh ilmuwan dan hanya sedikit pengetahuan yang ada tentang penyakit ini. Yang diketahui adalah penyakit ini menargetkan remaja dari usia 16 tahun.
Kembali ke Beth, ia merupakan seorang gadis cerdas dengan nilai yang sangat bagus. Beth seharusnya sudah menyelesaikan universitas sekarang dan dalam perjalan menggapai cita-citanya menjadi seorang psikolog anak.
Sayangnya, kondisi tidurnya telah menunda mimpinya karena ia telah putus kuliah untuk tidur. Beth menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur ketimbang terjaga.
Wanita itu mengaku tak bisa menolak keinginan untuk tidur dan meski telah berusaha untuk bangun, ia tidak mampu melakukannya. Ibunya, Janine, prihatin dengan apa yang dialami anaknya tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
"Ketika dia bangun, ia akan menanyakan sudah berapa ia tertidur. Lalu ia akan bergegas mengejar ketinggalan akibat penyakit tidurnya," ujar Janine.
Untunglah, kini Beth memiliki kekasih yang siap menjaganya saat penyakit tidurnya kumat.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6