Liputan6.com, Grobogan Usaha pembunuhan yang dilakukan Umi Nurhidayah terhadap kedua anaknya, Faiz (8) dan M Azka (5) bukan pertama kali. Namun, usaha warga desa perbatasan Kabupaten Grobogan-Kabupaten Blora itu gagal.
Namun, tidak untuk kali ini. Nyawa Azka berakhir di tangan ibu kandungnya sendiri. Bahkan, sebelum ditemukan tewas dengan kondisi leher tergorok, balita itu sempat diikat sang ibu di ruang tamu, kemudian diseret ke dapur.
Rubandi yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian mengungkapkan, Umi yang biasa bekerja di toko kelontong itu juga pernah berusaha melukai anaknya menggunakan senjata tajam tiga hari sebelum kejadian.
Usaha itu bisa digagalkan dan Umi sempat diikat suaminya agar tidak lagi mengancam jiwa anak-anaknya. "Kumat (stres) sejak tiga hari sebelumnya (Jumat). Entah karena bisikan apa warga tidak tahu, sang ibu berusaha melukai anaknya terus," ujar Rubandi.
Upaya sang suami mengikat Umi ternyata tidak bertahan lama. Pada Minggu, 4 Desember 2016, saat sang suami ke sawah, ikatan tersebut dapat dilepas.
Baca Juga
Advertisement
"Sebenarnya, sebelum kejadian suami Umi sudah melakukan antisipasi dengan mengajak anak ke sawah. Tapi, saat ditinggal pergi sebentar untuk mengurus sesuatu sebelum ke sawah, ternyata ikatan terlepas jadi pembunuhan terjadi," tutur Rubadi.
Rubadi menambahkan usaha pembunuhan tersebut dilakukan kepada kedua anaknya, tetapi Faiz, si sulung, berhasil menyelamatkan diri. Faiz, kata dia, sempat melihat adiknya diseret dari ruang tamu dalam kondisi diikat ke dapur.
"Sejak pagi berusaha mencari dan berusaha membunuh anaknya. Tapi, Faiz bisa menyelamatkan diri lari ke rumah kakeknya kemudian tidak mau pulang kendati tahu dicari ibunya," tutur dia.
Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning didampingi Kasat Reskrim AKP Eko Adi, mengungkapkan hingga saat ini tim masih mengumpulkan keterangan di lapangan.
"Pelaku Umi dalam proses observasi di RS Soedjati. Umi belum bisa kita mintai keterangan karena saat dimintai keterangan Umi malah bicara sendiri," ujar Kasat Reskrim.
Tindakan pengamanan juga dilakukan terhadap Sukimin, suami Umi sekaligus ayah dari korban M Azka. Saat ini, saksi mengalami depresi berat setelah menyaksikan pembunuhan anaknya sendiri.