Liputan6.com, Jakarta Telkom mendorong digitalisasi layanan, salah satunya dengan meluncurkan aplikasi My IndiHome yang bermanfaat dari sisi before sales maupun after sales.
Deputy Marketing Executive Vice President Telkom Jabar Mohamad Khamdan mengatakan, dari total pelanggan di Jawa Barat (Jabar), Telkom membidik sebanyak 25 persen dari mereka sudah menggunakan aplikasi My Indihome pada tahun depan.
“My IndiHome adalah aplikasi yang digunakan untuk registrasi IndiHome, aktivasi OTT TV, registrasi berbagai macam fitur tambahan, melaporkan gangguan layanan, cek tagihan, cek point reward, info pemakaian, juga menyediakan layanan free music, free movie, dan layanan lainnya. My IndiHome dihadirkan agar pelanggan Telkom mendapatkan layanan yang semakin mudah, nyaman, dan pasti serta bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,” paparnya kepada wartawan di Bandung.
Baca Juga
Advertisement
Khamdan mengemukakan, sejak diluncurkan sekitar 6 bulan lalu, saat ini aplikasi My IndiHome sudah mengantongi jumlah unduhan sekitar 100 ribu. Selain pelanggan IndiHome, pengguna telepon rumah juga bisa menggunakan aplikasi ini.
"Saat ini total pelanggan seluruh layanan Telkom di Jawa Barat sekitar 1 juta. Hingga akhir tahun ini, Telkom Jabar masih sebatas menggencarkan sosialisasi penggunaan aplikasi My IndiHome. Harapannya, pada tahun depan sekitar 25 pesen pelanggan Telkom Jabar memanfaatkan My Indihome," ungkapnya.
Khamdan memaparkan, semakin mudahnya masyarakat dalam mengakses layanan Telkom, terutama IndiHome melalui aplikasi My Indihome, turut memacu penambahan jumlah pelanggan.
Menurutnya, saat ini rata-rata ada sekitar 10 ribu pelanggan baru IndiHome per bulan di Jawa Barat. Sekitar 30 persen di antaranya sudah menggunakan aplikasi My IndiHome.
“Dengan semakin teredukasinya masyarakat menggunakan aplikasi My Indihome, kami harapkan penambahan jumlah pelanggan IndiHome di Jabar bisa sebanyak 15 ribu per bulan. Saat ini, total jumlah pelanggan IndiHome di Jabar sebanyak 250 ribu. Jumlah pelanggan IndiHome secara nasional sebanyak 1,6 juta,” pungkasnya.
(Msu/Isk)