Bukan Vinales, Ini Pembalap Tandem yang Diinginkan Rossi

Movistar Yamaha menunjuk Maverick Vinales untuk menjadi tandem Rossi pada musim balap MotoGP 2017.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 05 Des 2016, 19:00 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (Reuters)

Liputan6.com, Monza - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi mengungkapkan seorang rider yang diharapkannya menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati. Siapa dia?

Movistar Yamaha menunjuk Maverick Vinales untuk menjadi tandem Rossi pada musim balap MotoGP 2017. Pembalap berusia 21 tahun tersebut menyepakati kontrak berdurasi dua tahun bersama Movistar Yamaha.

Awalnya, Rossi mengira bahwa Vinales bisa menjadi tandem yang tepat untuknya. Namun setelah mengikuti tiga sesi latihan pramusim di Valencia, Jerez, dan Sepang, Rossi terkejut dengan kecepatan Vinales.

"Saya bukan orang yang memilih Vinales. Awalnya, saya pikir Vinales hanya bisa membuat sedikit masalah. Namun saat tes pertama, saya menyadai bahwa dia bisa menjadi ancaman yang sama seperti Lorenzo," ucap Rossi, dikutip dari GPXtra.

Pembalap berusia 37 tahun tersebut mengatakan bahwa dirinya butuh rekan setim yang punya banyak pengalaman. "Seseorang yang sedikit lebih tua dari dia (Vinales), seperti Dani Pedrosa, rasanya bisa lebih baik (menjadi tandem saya)," ujar Rossi.

Pedrosa sudah tampil di MotoGP sejak 2006 bersama Repsol Honda Team. Dia tercatat sudah meraih 29 kemenangan dan 103 podium dari 181 balapan.

Dani Pedrosa, rekan impian Valentino Rossi. (istimewa)


Tidak Mengharapkan Marquez

Rossi juga sudah mengatakan bahwa dirinya tidak mengharapkan Marc Marquez menjadi rekan balapnya. Rider asal Italia itu mengakui kecepatan Marquez yang merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2016.

"Beruntung, Marquez bukan rekan setim saya. Sebagai pembalap, dia sangat cepat. Dia tidak pernah menyerah. Saya akan mengatakan, bahwa dia sedikit terlalu cepat!" katanya.

Mantan pembalap Ducati itu mengatakan bahwa dirinya sudah tidak mungkin punya hubungan dekat dengan Marquez. Keduanya sempat bertengkar di penghujung MotoGP 2015. Namun pertengkaran itu berakhir setelah balapan di Catalunya, 5 Juni 2016.

"Saya pikir akhir tahun lalu menunjukkan banyak hal. Di antara kami tidak ada lagi, selain hanya hubungan yang didasari rasa hormat," ujar Rossi mengakhiri.

Rossi tidak mau ditandemkan Marc Marquez karena sangat cepat.


Beda Level dengan Lorenzo

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Davide Brivio, manajer Suzuki, mantan tim Vinales, mengingatkan Rossi agar menjaga performa balapnya mengingat ada potensi yang bisa meruntuhkan popularitasnya di musim depan. Hal itu terjadi lantaran Vinales mampu berperilaku sama seperti Jorge Lorenzo di mana ia tidak ingin dijadikan sebagai pembalap nomor dua di tim Garpu Tala.

Namun, hal ini dibantah direktur Yamaha, Massimo Meregalli. Menurutnya, meski Vinales mampu mencatatkan waktu tercepat selama pengujian di Valencia, itu bukan berarti ia pantas disejajarkan dengan Lorenzo.

"Saya tahu Maverick cepat, tapi saya tidak berharap untuk menjadi begitu cepat. Saya memang sangat terkesan dengan penampilannya di Valencia begitu pun saat pengujian kedua ketika ia mampu menunjukkan daya saingnya. Saya tak menampik jika dia bisa meniru kecepatan Jorge, tetapi saya rasa Jorge lebih baik dalam hal karakter," ujar Meregalli.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya