Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menjelaskan Keuangan Inklusif merupakan suatu bentuk pendalaman layanan keuangan (financial service deepening) yang ditujukan bagi masyarakat menengah kebawah untuk memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal, seperti sarana menyimpan uang yang aman, transfer, menabung, maupun pinjaman dan asuransi melalui sektor jasa keuangan.
"Dalam rangka mewujudkan sektor jasa keuangan yang berkelanjutan dan stabil, maka perlu diciptakan akses keuangan yang mudah didapatkan oleh masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat (konsumen)," kata Asman Abnur dalam acara "Elok Laku Pandai Manabuang", di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sabtu (3/12).
Advertisement
"Elok Laku Pandai Manabuang" merupakan acara yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Bank BTPN ini bertujuan untuk mendorong perluasan program Inklusi Keuangan guna mendukung sasaran Strategi Nasional Keuangan Inklusi (SNKI).
Menurut Asman, kegiatan yang digagas OJK sangatlah penting sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Oleh sebab itu, kata Asman, terdapat dua hal penting yang harus disosialisasikan pada masyarakat dalam mendukung suksesnya program Inklusi Keuangan, yaitu menggelorakan pentingnya gerakan menabung dalam kehidupan yang harus dimulai sejak dini.
"Kemudian hal yang kedua yakni perlunya kita mengenal teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan layanan keuangan dengan mudah dan cepat," ujarnya.
Untuk itu dirinya berharap agar kalangan perbankan dapat terus berinovasi guna meningkatkan pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat, mengingat inovasi berbasis digital sangat penting untuk mempercepat, mempermudah dan meningkatkan mutu pelayanan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menjelaskan "Elok Laku Pandai Manabuang" diadakan untuk mengajak serta mendorong masyarakat khususnya Kota Padang dan Sumatera Barat agar dapat lebih rajin menabung guna membangun masa depan keluarga yang lebih sejahtera.
Dikatakannya, akses masyarakat untuk mulai menabung dan meningkatkan jumlah tabungannya juga semakin dipermudah dengan sudah banyaknya Agen Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif) di berbagai desa diseluruh pelosok Tanah Air yang selama ini jauh dari jangkauan kantor bank.
"Masyarakat Sumatera Barat sudah dikenal memiliki semangat menabung yang tinggi dan ini merupakan potensi dana tabungan yang bagus karena dana masyarakat pada gilirannya akan disalurkan untuk membangun daerah," pungkasnya.
Acara "Elok Laku Pandai Manabuang" turut dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wakil Direktur Utama Bank BTPN Ongki W. Dana, segenap pimpinan Alumni Univ. Andalas dan Pejabat Rektorat Universitas Andalas, serta diikuti sekitar 2.000 orang masyarakat Kota Padang.
Powered By:
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi