12 Cara untuk Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Agar anak memiliki rasa percaya diri yang bekembang hingga dewasa, diperlukan kiat-kiat khusus.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 06 Des 2016, 16:00 WIB
Terkadang, mau tak mau, anak harus bergaul dengan lingkungan yang lebih dewasa dari usianya, disinilah percaya diri anak diperlukan.

Liputan6.com, Jakarta Sejak kecil, rasa percaya diri perlu ditanamkan kepada anak. Dengan rasa percaya diri yang tinggi, saat dewasa anak akan mampu menghadapi berbagai tantangan di bidang pendidikan dan karirnya.

Dilansir dari laman Independent dan Antara, psikolog Carl Pickhardt, yang menulis 15 buku tentang pengasuhan anak, mengatakan bahwa anak yang kurang percaya diri akan enggan mencoba hal baru atau menantang. Ini karena mereka takut gagal atau mengecewakan orang lain.

Hal itu bisa berdampak buruk pada kehidupan mereka di masa mendatang dan menghalangi mereka meraih kesuksesan karir."Musuh kepercayaan diri adalah rasa takut," katanya. Jadi, orangtua punya tugas mendorong dan mendukung anak saat mencoba mengerjakan tugas sulit.

Berikut 17 kiat untuk menumbuhkan percaya diri anak yang dirangkum laman Independent, Selasa (6/12/2016):

1. Hargai usaha mereka, menang atau kalah

Saat beranjak dewasa, perjalanan lebih penting dari tujuan. Jadi meski anak gagal mencetak gol saat bertanding sepakbola, hargai usaha mereka. Anak tidak boleh merasa malu karena berusaha.

2. Dorong anak untuk mengembangkan minat

Orangtua sebaiknya mendorong anak melatih apa pun minat mereka, tapi jangan sampai jadi terkesan memaksa. Harmony Shu, pianis berbakat, mengatakan pada Ellen DeGeneres bahwa dia mulai berlatih saat berusia tiga tahun.

"Latihan adalah investasi usaha dalam ekspektasi kepercayaan diri yang akan diikuti perbaikan," Pickhardt menjelaskan.

3. Biarkan anak mencari solusi sendiri

Jika orangtua terlalu memanjakan anak, kemampuan dan kepercayaan diri anak untuk menyelesaikan masalah sendiri tidak akan berkembang. Singkatnya, lebih baik anak hanya dapat nilai 80 ketimbang 100 asal mereka benar-benar melakukannya dan mencari jawabannya sendiri.


Menikmat Masa Kanak-kanak

4. Biarkan anak bertingkah seperti anak-anak

Jangan mengharapkan anak berperilaku seperti orang dewasa. "Saat anak merasa usahanya tidak memuaskan orangtua, standar tidak realistis itu dapat mengempiskan semangat," kata Pickhardt.

"Berusaha mencapai harapan di atas standar usianya dapat mengurangi kepercayaan diri."

5. Dorong anak untuk puaskan rasa ingin tahu

Kadang-kadang rentetan pertanyaan yang diajukan anak membuat orangtua letih menjawabnya, tapi ini tidak boleh dihentikan.

Paul Harris dari Universitas Harvard mengatakan pada The Guardian bahwa bertanya adalah latihan untuk perkembangan anak karena itu artinya mereka menyadari "ada hal yang mereka tidak tahu.. ada dunia pengetahuan yang belum pernah mereka lihat."

Ketika anak mulai sekolah, mereka yang dibesarkan dengan rasa ingin tahu bisa belajar lebih baik dan cepat.

6. Beri anak tantangan baru

Bermain di luar ruang dapat memberi tantangan baru untuk anak.

Tunjukkan pada anak mereka bisa mencapai tujuan kecil untuk pencapaian lebih besar, seperti naik sepeda tanpa roda tambahan.

"Orangtua bisa menumbuhkan kepercayaan diri dengan meningkatkan tanggung jawab yang dibebankan pada anak," jelas Pichkardt.


Kesalahan Sebagai Pelajaran

7. Jangan pernah kritik usaha mereka

Tidak ada yang bisa membuat semangat anak menjadi hilang lebih dari mengkritik usaha mereka. Memberi saran boleh saja, tapi jangan katakan pekerjaan mereka buruk. Bila anak takut gagal karena khawatir mengecewakan orangtua, mereka tidak akan mencoba hal baru.

9. Anggap kesalahan sebagai pelajaran

Biarkan anak berbuat salah untuk membangun kepercayaan diri. Sebaiknya, dengar alasan dan pendapat mereka.

"Belajar dari kesalahan membangun kepercayaan diri," kata Pickhardt.

Namun ini hanya akan terjadi saat orangtua menganggap kesalahan sebagai kesempatan belajar dan berkembang. Jangan terlalu melindungi anak. Biarkan mereka membuat kesalahan, lalu bantu mereka mengerti bagaimana melakukannya lebih baik di masa mendatang.

Pickhardt mengatakan orangtua harus memanfaatkan momen 'aduh' sebagai kesempatan mengajari anak agar tidak takut gagal.

10. Hindari jalan pintas atau membuat pengecualian

Perlakuan khusus bisa menciptakan kurangnya kepercayaan diri pada anak. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Tujuh Adegan Film Porno yang Mustahil Terjadi di Dunia Nyata. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya