Liputan6.com, Jakarta - Utang pemerintah disebut masih berada dalam level yang aman. Lantaran saat ini utang pemerintah tercatat baru sebesar 27 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan tidak ada negara di dunia ini yang tidak berhutang. Indonesia masih tergolong negara dengan utang yang rendah dibandingkan negara lain.
"Tidak ada satu negara yang pemerintah tidak berutang. Jumlah utang pemerintah Indonesia tergolong terendah di dunia, hanya 27 persen dari PDB. Yang paling tinggi itu Jepang, nomor 2 Yunani, dan nomor 3 Singapura," ujar dia di Jakarta, Senin (5/12/2016).
Faisal menuturkan, adanya utang ini tidak menjadi masalah selama digunakan untuk hal-hal yang produktif. Dengan demikian utang tersebut bisa mendorong pertumbuhan industri dan menyerap lapangan kerja.
Baca Juga
Advertisement
"Ini untuk membiayai kebutuhan rakyat, utang membuat rakyatnya produktif, mirip korporasi. Jadi utang bukan barang haram, bukan nista. Tinggal kita kelola utangnya seperti apa," kata dia.
Namun Faisal mengingatkan pemerintah untuk mengelola secara baik. Besaran utang juga harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi yang realistis dengan demikian rasio utang tidak terus melambung.
"Waktu dulu utang untuk subsidi BBM, setidaknya Jokowi utang untuk hal yang produktif. Tapi pemerintah lupa pertumbuhan ekonomi tidak bisa digenjot secara tiba-tiba. Misalnya tahun lalu target 5,5 persen, nyatanya 4,8 persen. Tahun ini targetnya 6 persen, akibatnya utang makin banyak karena target pertumbuhan ekonominya ketinggian," ujar dia.