Liputan6.com, Jakarta Industri penerbangan luar angkasa kini semakin menjadi tren. India tak mau ketinggalan. Penerbangan ke luar angkasa dari India, tepatnya di bagian selatan India jadi yang termurah di dunia.
Adalah Sriharikota, lokasi di mana objek luar angkasa diterbangkan. Sriharikota adalah pulau perbatasan dari Teluk Bengal di Andhra Pradesh, India. Di lokasi ini, telah diluncurkan 120 satelit menuju orbit, termasuk untuk Amerika Serikat, Israel dan Jerman.
Advertisement
Yang istimewa, industri sejenis tak bisa mengalahkan biaya di sini. Digambarkan biaya menerbangkan objek ke planet Mars dari India jauh lebih murah dari biaya pembuatan film Hollywood soal astronot yang mendarat di sana.
"Kenapa orang datang ke pada kita? Karena mereka mencari biaya yang paling efektif," kata Kiran Kumar, Kepala Organisasi Riset Indian Space dilansir dari Bloomberg, Selasa (6/12/2016).
Soal ini, India berkompetisi dengan agen luar angkasa di Eropa dan Kepang, dan dengan perusahaan swasta milik Elon Musk, Space Exploration Technologies Corp dan milik Jeff Bezos, Blue Origin LLC. India telah meluncurkan 37 satelit tahun ini, hampir dua kali lipat dari total tahun lalu, dan direncanakan lebih banyak lagi.
Kebanyakan peluncuran dari India menggunakan jasa Polar Satellite Launch Vehicle atau PSLV yang bisa membawa satelit kecil ke angkasa hanya dengan biaya US$ 30 juta, menurut data periset Inggris, Seradata Ltd. Jika dirupiahkan dengan kurs Rp 13 ribu per dolar, berarti mencapai Rp 390 miliar.
Itu setara dengan setengah harga yang akan dikenakan SpaceX untuk meluncurkan roket Falcon 9, meski perusahaan California itu mengatakan bahwa mereka membawa beban yang lebih besar. Biaya itu juga lebih murah dari harga yang dikenakan oleh Amerika Serikat, untuk peluncuran roket Minotaur dan Arianespace untuk peluncuran Vega, menurut Seradata.
Masih menurut Seradata, di industri peluncuran satelit ini Jepang urutan teratas dibanding kompetitor, berdasarkan harga. Jepang membebankan biaya US$ 90 juta untuk peluncuran H IIA. Kemudian perusahaan Elon Musk membebankan biaya sekitar US$ 62 miliar.
Selain murah, PSLV juga punya rekam jejak yang baik. Menurut David Todd, Kepala konten riset Luar Angkasa di Seradata mengatakan, PSLV India ini memenuhi persyaratan untuk menjadi pembuat satelit komersial. Kegagalan terbang terakhir adalah pada tahun 1990.
"Mereka sudah mencapai babak 'Nirvana' di pengalaman peluncuran satelit modern," ujar Todd. "Juga mengalami rentetan panjang penerbangan sempurna tanpa kesalahan," katanya.