Liputan6.com, Teheran - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Iran dari 4-7 Desember 2016. Di Teheran ia melakukan pertemuan dengan ketua parlemen negara tersebut, Ali Larijani.
Pertemuan dengan Larijani ditujukan untuk membahas sejumlah isu yang menjadi kepentingan kedua negara. Termasuk penguatan hubungan di beberapa bidang.
Salah satunya di bidang ekonomi. Baik Indonesia dan Iran menginginkan peningkatan nilai perdagangan.
Selain ekonomi, penguatan di sektor ilmu pengetahuan tak kalah pentingnya. Pasalnya, RI melihat Iran sebagai salah satu kiblat pengetahuan dunia saat ini.
Baca Juga
Advertisement
"Dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, disebutkan bahwa Iran siap untuk melakukan alih teknologi dengan Indonesia. Dibidang politik, disampaikan bahwa kedua parlemen dapat lebih mempererat kerja sama," tulis keterangan pers KBRI Teheran kepada Liputan6.com, Selasa (7/12/2016).
Penguatan hubungan tersebut ditanggapi positif ketua parlemen Iran. Dalam kesempatan tersebut Larijani pun mengajak Indonesia semakin aktif untuk menciptakan perdamaian dunia.
"Iran mengajak Indonesia untuk bekerja sama dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah (Timteng) melalui dialog politik, terutama terkait konflik Israel-Palestina," ujar Larijani.
Kesempatan tersebut juga digunakan Iran untuk mengucapkan terima kasih pada Indonesia, karena telah mendukung penolakan terhadap resolusi Dewan HAM yang memiliki dampak negatif pada negaranya.
Senada dengan Larijani, Ketua MPR, Zulkifli Hasan mendorong ke depannya, kerjasama kedua negara, diberbagai bidang dapat terus bisa dikembangkan.
"Pengembangan mengutamakan persamaan, bukan perbedaan," jelas Zulkifli.
Terkait permintaan Iran agar Indonesia semakin aktif membantu penyelesaian masalah di Timur Tengah permintaan itu disambut sangat baik.
Melalui kerjasama Iran-RI, dia percaya situasi di Timur Tengah dapat membaik di masa mendatang.
Selain rangkaian pertemuan diatas, KBRI Teheran juga telah memfasilitasi acara silaturahmi dengan masyarakat Indonesia di Ibu kota Iran.
Pada acara tersebut, Ketua MPR menyampaikan bahwa sebagai warga negara Indonesia, kita harus bangga dengan perkembangan demokrasi, terutama mengingat aksi damai yang telah berlangsung di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016 lalu.
Ketua MPR juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia di Iran juga harus aktif membantu peningkatan hubungan dua negara.