Harga Emas Meredup Terimbas Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

Harga emas telah bergerak dengan sangat baik sampai enam bulan terakhir.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Des 2016, 06:24 WIB
Harga emas telah bergerak dengan sangat baik sampai enam bulan terakhir.

Liputan6.com, New York - Harga emas jatuh ke posisi terendah dalam 10 bulan terpicu penguatan ekuitas global dan investor yang mengabaikan kekhawatiran ketidakstabilan politik di Italia.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS naik setelah data ekonomi dilaporkan membaik.

Melansir laman Reuters, Selasa (6/12/2016), harga emas turun sebanyak 1,6 persen ke level terendah sejak awal Februari di posisi US$ 1.157 per ounce, turun lebih dari US$ 30 dari sesi tertingginya.

Sementara harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi US$ 1.176,50 per ounce.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan ia akan mengundurkan diri setelah menderita kekalahan telak pada Referendum yang berlangsung di hari Minggu. Ini memicu ketidakstabilan politik di Italia. Namun harga emas tak begitu terpengaruh situasi di negara ini.

Sementara imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik. Institute for Supply Management mengatakan laju pertumbuhan antara industri jasa domestik lebih cepat dari perkiraan pada bulan November.

Emas tidak memberikan imbal hasil. Kenaikan pendapatan dari obligasi AS dipandang negatif bagi logam mulia ini. Imbal hasil kemudian mengupas keuntungan dan harga emas jatuh ke posisi terendahnya.

"Emas telah bergerak dengan sangat baik sampai enam bulan terakhir karena investor tidak mendapatkan uang tunai di atas inflasi. Tapi sekarang imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan tingkat bunga riil menjadi lebih positif, maka emas terlihat kurang menarik," kata analis ICBC Standard Bank Tom Kendall.

Di sisi lain, Presiden Federal Reserve New York William Dudley, mengatakan terlalu cepat bila hasil Pilpres 8 November yang memenangkan Donald Trump menjadi penilaian terkait rencana Fed untuk menaikkan suku bunga secara bertahap sesuai kebutuhan.

Presiden Fed Chicago Charles Evans berharap periode panjang suku bunga rendah akan berlanjut sampai akhir tahun.

The Fed sebelumnya diprediksi akan menaikkan suku bunga AS pada pertemuan yang berlangsung pada 13-14 Desember.

"Masih ada banyak ketidakpastian saat ini. Namun, kami mempertahankan bahwa harga emas akan diperdagangkan lebih rendah pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016," menurut Citi Research dalam laporan Outlook 2017.


Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya