Liputan6.com, Jambi - Bencana banjir di Provinsi Jambi dilaporkan terus meluas di sejumlah wilayah kabupaten di daerah itu. Tak hanya merendam ribuan rumah warga, banjir juga merendam 5.000 hektare (ha) sawah petani.
"Tiga ribu di antaranya dipastikan puso (gagal panen)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Ridham Priskap di Jambi, Senin, 5 Desember 2016.
Curah hujan yang tinggi terjadi di Jambi sejak sebulan terakhir. Banjir bahkan sudah melanda sebagian besar daerah seperti Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, dan Tebo.
Terkait hal ini, Ridham mengatakan Pemprov Jambi sudah menginstruksikan seluruh instansi menginventarisasi dampak banjir, seperti dinas pertanian, perikanan, perkebunan, maupun pendidikan.
"Pokoknya yang menyangkut hajat hidup masyarakat," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Khusus untuk bidang pertanian dan perikanan, Pemprov Jambi sudah menyiapkan bantuan seperti benih padi maupun ikan sebagai pengganti bagi petani yang gagal panen.
Akhmad (45), salah seorang petani di daerah Sijenjang, Kota Jambi, mengaku terpaksa berhenti beraktivitas sebagai petani karena sawah miliknya terendam banjir.
"Sudah dua minggu ini, sawah saya terendam banjir. Terpaksa cari pekerjaan lain," ujar Akhmad.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi sebelumnya menyatakan, banjir di daerah ini sudah merendam hampir 2.000 rumah warga. Satu orang di antaranya hilang terseret arus.