Liputan6.com, Jakarta Selama ini Indonesia dikenal sebagai pengimpor buah dari beberapa negara tetangga. Namun sebenarnya, ada juga beberapa buah lokal yang digemari di luar negeri.
Kepala Bidang Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Islana Ervandiari mengatakan, beberapa buah yang telah mendunia antara lain ialah jeruk asal Brastagi dan mangga arum manis.
"Banyak, tadi saya sampaikan contoh jeruk Brastagi di Singapura kita bisa ketemu jeruk Brastagi. Mangga arum manis di Singapura banyak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Bukan hanya di Singapura. Buah tersebut juga sampai ke Timur Tengah. "Arum manis itu (berasal) sekitar Pulau Jawa, Cirebon, Indramayu, Purbolinggo, kita ekspor ke Timur Tengah kalau nggak salah," imbuh dia.
Baca Juga
Advertisement
Namun dia mengaku tak bisa memastikan jumlah ekspor buah lokal. Pasalnya, kewenangan ekspor buah berada di Kementerian Perdagangan. Dia juga menuturkan tak semua ekspor tercatat di Badan Karantina.
"Kalau data ekspor Karantina tidak punya, tapi mungkin ekspor bulan ini 500 ton tapi tidak semua masuk Karantina. Karena ada satu negara tidak mempersyaratkan kesehatan tumbuhan nggak masuk karantina," jelas dia.
Memang, dia bilang sejumlah hal menjadi penghambat ekspor Indonesia. Selain masalah distribusi, dia menyebut tantangan ekspor Indonesia ialah masalah lalat buah.
"Kita Indonesia terkenal banyaknya lalat buah yang bisa merusak kualitas buah itu sendiri. Negara lain tujuan ekspor contohlah Austalia sebetulnya suka buah-buah kita. Karena hanya lalat buah nggak mau dong kemasukan lalat buah," tandas dia.
Sebelumnya pada 17 November 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia menempati posisi 20 negara terbesar produsen buah yang mendominasi perdagangan dunia. Oleh karena itu, Jokowi meminta pengembangan buah lokal.
"Indonesia termasuk 20 negara dunia yang produksi buahnya dominasi perdagangan dunia. Saya minta buah lokal nusantara di-manage baik," ujar Jokowi, di Parkir Timur Senayan Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Ia menuturkan, Indonesia harus terus berbenah diri untuk menembus pasar internasional. Salah satunya, dengan mengubah pola pikir ke pasar ekspor. Selain itu, Jokowi juga meminta, ada penanganan yang baik usai panen buah lokal.
"Dan penanganan pasca-panen ada standar jelas, baik memotong, seleksi, kualitas baik, packaging. Saya rasa pekerjaan besar selain bibit, pasca-panen," ujar dia. (Amd/Gdn)