Jokowi: Rasio Tabungan Terhadap PDB Baru 36 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan jumlah orang Indonesia yang melek keuangan bisa mencapai 75 persen pada 2019.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Des 2016, 09:49 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan jumlah orang Indonesia yang melek keuangan bisa mencapai 75 persen pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan rasio porsi tabungan terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa mencapai 75 persen pada 2019 nanti. Saat ini, rasio tabungan terhadap produk domestik bruto baru di kisaran 36 persen. 

Jokowi menjelaskan, saat ini pemerintah terus-menerus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk bisa membiayai tersebut, pemerintah menjalankan berbagai cara.

Untuk proyek-proyek infrasturktur yang besar, pemerintah telah menyiapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun di luar itu, untuk investasi di sektor menengah dan kecil, tidak dipungkiri juga memerlukan dana.

Mau tidak mau, untuk sektor ini pemerintah memerlukan dukungan dari industri perbankan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong masyarakat mendorong masyarakat untuk gemar menabung sehingga membantu industri perbankan mengumpulkan DPK yang bisa digunakan oleh perbankan menyalurkan kredit ke sektor kecil dan menengah.

"Saya sudah memberikan ancer-ancer ke Menko Perekonomian paling tidak rasio tabungan terhadap PDB kita di 2019 minimal 75 persen. Sekarang kan baru berada pada 36 persen hampir 40 persen," jelas dia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia dengan tema Menguji Ketangguhan Ekonomi Indonesia, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Jokowi melanjutkan, untuk mencapai target tersebut sangatlah tidak mudah. Alasannya, sampai saat ini jumlah masyarakat yang sudah melek keuangan belum banyak. Namun bukan berarti, bahwa hal tersebut bukan mustahil. 

"Saya mengajak masyarakat untuk menabung. Pelajar, petani, nelayan. sudah harus dikenalkan dengan sistem perbankan kita," tutur dia. (Amd/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya