Liputan6.com, Pekanbaru - Polisi mengungkap adanya keterlibatan anggota TNI AD aktif menyusul penangkapan perampok emas 2,5 kg berinisial AH, beberapa waktu lalu. Usai pembagian jatah rampokan, sebagian hasilnya ternyata digunakan untuk menikmati hiburan malam alias dugem di Kota Pekanbaru.
"Itu berdasarkan pengakuan tersangka AH yang sudah ditangkap. Hasil kejahatan dibagi dua dan digunakan untuk dugem," kata Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardy Priadinata, Senin, 5 Desember 2016.
Edy menyebutkan, anggotanya di Satuan Rerserse Kriminal Polres Kampar masih memburu anggota TNI yang sudah ditetapkan sebagai buronan itu. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Detasemen Polisi Militer TNI AD untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Berdasarkan pengakuan AH, Edy menyatakan peran anggota TNI itu adalah sebagai joki atau pengendara motor yang menunggui AH hingga selesai beraksi. "Bersama tersangka ini diamankan sejumlah barang bukti antara lain 788 gram emas perhiasan hasil rampokan, 1 pucuk senjata api laras panjang jenis US Carabin dan puluhan amunisi," kata Edy.
Kapolres menyebutkan, tersangka AH bersama tentara itu beraksi pada Kamis pagi, 1 Desember 2016 di daerah Pasar Rumbio Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Saat itu, korban Hadinur (38) yang merupakan pedagang emas keliling sedang memarkir mobil Toyota Avanza miliknya dan hendak berjualan di pasar tersebut.
"Tiba-tiba datang pelaku AH alias AL mengenakan helm yang langsung memecahkan kaca mobil sebelah kanan depan dan menodongkan senjata api laras pendek ke arah korban," kata Edy.
Baca Juga
Advertisement
Korban berusaha melarikan diri keluar dari pintu sebelah kiri mobil sambil membawa tas berisi emas dagangannya sebanyak 2,5 kg serta uang tunai puluhan juta rupiah. Upaya korban untuk lari gagal karena terjatuh dan terjadi tarik menarik tas miliknya dengan pelaku.
Beberapa saat kemudian, pelaku kembali mengancam dengan senjata api untuk menembak sehingga korban melepaskan tas miliknya. "Usai mendapatkan tas milik korban, pelaku langsung kabur bersama temannya yang telah menunggu dengan sepeda motor Kawasaki Ninja (diduga oknum TNI)," kata Edy.
Selain barang bukti dimaksud, petugas juga menyita 35 butir peluru US Carabin dan enam butir peluru pistol FN. Sementara, sisa hasil kejahatan berupa emas diduga masih dibawa kabur oleh anggota TNI itu.