RI Pamerkan Sistem Pengupahan Pekerja ke Forum Internasional

Asia and Pasific Regional Meeting ke-16 menjadi ajang berbagi mengenai kebijakan pekerja di masing-masing negara anggota ILO.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Des 2016, 10:00 WIB
Asia and Pasific Regional Meeting ke-16 menjadi ajang berbagi mengenai kebijakan pekerja di masing-masing negara anggota ILO.

Liputan6.com, Nusa Dua - Indonesia kali ini menjadi tuan rumah pertemuan internasional Asia and Pasific Regional Meeting ke-16 yang menjadi agenda‎ lima tahunan International Labor Organization (ILO). Acara ini berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC).

Sekjen Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Abdul Wahab Bangkona mengatakan pertemuan ini akan menjadi ajang berbagi mengenai kebijakan di masing-masing negara dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya.

Indonesia, dikatakan Abdul, akan memaparkan beberapa kebijakan yang sudah dijalankan tentunya yang sesuai dengan Konvensi ILO dan telah disepakati seluruh anggota ILO.

Salah satunya mengenai sistem pengupahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja namun juga tetap memperhatikan kelangsungan usaha.

"Tentu kita akan saling sharing, apa saja tantangan yang kita hadapi, apa saja kebijakan di negara lain yang bisa kita terapkan,‎ ini satu keuntungan bagi kita sebaga tuan rumah," kata Abdul di BNDCC, Selasa (6/12/2016).

Dalam pertemuan ini, ILO juga akan meminta perkembangan terbaru dari seluruh negara anggotanya di kawasan Asia Pasific dalam penerapan kebijakan sesuai dengan yang sudah sesuai standar dan disepakati sebelumnya.

Hal lain yang akan dipaparkan Indonesia, terkait peningkatan kesejahteraan para pekerja dan kelangsungan dunia usaha adalah strategi dalam menjaga pertumbuhan ekonomoi di tengah kondisi global yang bergejolak.

Peningkatan produktifitas para pekerja menjadi satu topik yang akan diajukan kepada ILO. Abdul berharap akan ada arahan dan masukan dari ILO dalam meningkatkan produktifitas tenaga kerja tersebut.

"Karena saat ini, di Indonesiapun tenaga kerja paling banyak itu kan padat karya, yang menengah ke bawah, jadi bagaimana Sumber Daya Manusia (SDM) ini bisa kita tingkatkan demi daya saing Indonesia itu sendiri," paparnya. (Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya