Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menceritakan pengalamanya dari pengusaha hingga masuk ke dunia politik. Ahok yang berlatar belakang pengusaha tambang di Belitung Timur mengaku lebih memilih menjual asetnya untuk kampanye daripada dibiayai pengusaha.
"Pengusaha nawari, 'Hok biar saya yang tanggung biaya kampanye lu'," cerita Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).
Advertisement
Namun, Ahok menolak dan memilih menjual aset seperti rumah dan gudang untuk biaya kampanye. "Benar kita masih ada aset. Coba cek pabrik laku berapa. Masuk politik saya jual aset terus. Sudah kepalang tanggung," ucap Ahok.
Cagub nomor urut dua itu pun memuji stafnya yang tak tergiur tawaran pengusaha membiayai kegiatannya masuk politik.
"Dengan staf lama saya senang. Dia lebih tough. Pengusaha nawarin, dia bilang jangan pak, tanggung, enggak usah terima pak," cerita Ahok.
Ahok juga menceritakan kesan teman lamanya terhadap Ahok. Menurut kawan lamanya di Belitung Timur itu, alasan Ahok dimusuhi pejabat lantaran Ahok menolak untuk korupsi.
"Kalau Ahok itu mau ikut main, mau cari Rp 1 triliun gubernur DKI itu mah merem. Karena anggaran Rp 73 triliun. Tapi karena kamu enggak main makanya musuhin lu Hok. Itu kata teman saya," Ahok memungkas.