Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan akan tetap menjalankan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga pada 1 Januari 2017.
Kebijakan ini tidak akan terpengaruh kenaikan harga minyak dunia seiring keyakinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harga minyak dunia tidak akan melonjak tinggi.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menuturkan tengah menghitung mengenai kenaikan harga minyak terhadap harga BBM yang rutin direvisi tiga bulanan.
"Sedang di formulasikan, belum tahu juga harga minyak dunia berapa," kata Dwi saat ditemui di Hotel Fairmont usai menghadiri acara Sarasehan dengan 100 Ekonom , Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Ia menjelaskan, pergerakan harga minyak dunia terpengaruh keputusan anggota negara-negara eksportir minyak atau OPEC mengenai rencana pemangkasan produksi minyak. "Dilihat nanti apakah para anggota OPEC bagaimana reaksinya, masih belum tahu juga," ujar dia.
Dwi memperkirakan, harga minyak dunia tidak akan melonjak secara signifikan dalam waktu dekat. "Nanti ketemu keseimbangan baru, tapi tidak mungkin melonjak lebih cepat. Keseimbangannya US$ 50-US$ 60 per barel," tutur dia.
Namun dia memastikan, kenaikan harga minyak tak akan mempengaruhi kebijakan BBM satu harga pada awal tahun depan. "Tidak akan terpengaruh, nanti ada formulasinya tersendiri pakai mekanisme subsidi silang. Tahun depan akan ada 22 penyalur yang akan dikembangkan," Dwi mengatakan.