Liputan6.com, Jakarta Penentapan program Dokter Layanan Primer (DLP) telah disetujui 17 Fakultas Kedokteran (FK) di Indonesia. Meski program ini masih mengundang kontra dari sejumlah profesi dokter, tetapi pemerintah memiliki tujuan khusus dalam memperkuat fasilitas kesehatan primer bagi masyarakat.
Prof Dr dr Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, guru besar FK Universitas Gadjah Mada, mengatakan, masih ada pihak-pihak yang belum menerima sepenuhnya keberlangsungan program DLP ini.
Advertisement
"Tapi kalau tetap seperti itu (dengan program studi dokter yang sekarang ada), semua orang akan tersandera dan masyarakat akan rugi. Jadi, mungkin di sini bagaimana cara mencari solusi, tapi tetap berpatokan pada undang-undang dan harus dijalankan," kata Laksono saat bertatap langsung dengan Menteri Kesehatan RI serta dekan serta beberapa guru besar dari perguruan tinggi di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2016).
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menjadi salah satu FK yang sudah menyatakan kesediaan untuk membuka program DLP dan telah memiliki kurikulum sesuai dengan standar kompetensi.
"Sebetulnya pada 2015--pada Hari Kesehatan nasional, kurang lebih ada 17 fakultas kedokteran yang sudah menyatakan kesiapan mereka untuk ikut mendirikan prodi DLP ini dan dari Risekdikti sendiri sudah mempunyai standar untuk membuat prodi baru ini," ujar Dr. dr Ratna Sitompul, SpM dari FK UI.
Ratna menyebutkan, untuk membuat suatu prodi baru, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Risekdikti) harus memiliki tujuan pendidikan, kegiatan sumber daya manusia (SDM), wahana pendidikan, dan kurikulum.
Saat ini FK UI menyatakan sedang menyiapkan seluruh persyaratan yang dikeluarkan oleh Risekdikti. Ratna mengatakan, saat ini persiapannya telah sampai pada tahap persiapan SDM sesuai dengan standar prodi yang baru, serta beberapa dokter yang dididik untuk mendapatkan S3 di bidang pendidikan kedokteran, layanan primer, dan bidang epidemologi untuk menjadi dokter-dokter pengajar dalam prodi DLP.
Untuk menguatkan program DLP ini, FK UI juga dibantu oleh beberapa dokter spesialis juga bersama Dinas Kesehatan DKI akan menyiapkan wahana pendidikan DLP.
"DKI memiliki sekian ratus Puskesmas yang sudah terakreditasi. Nah, ini merupakan wahana yang baik untuk dijadikan wahana pendidikan DLP. Sehingga sebetulnya untuk pendidikan prodi ini kami sudah siap. Saat ini proposalnya sedang berada di senat akademik UI," ungkap Ratna.
Ratna berharap dengan keluarnya persetujuan proposal dari senat akademik akan menjadi pintu utama untuk membuka keleluasaan FK UI menjalankan prodi DLP ini.