Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan dua jenderal purnawirawan TNI, yakni Kivlan Zein dan Adityawarman Taha sebagai tersangka dugaan makar oleh Polda Metro Jaya dikabarkan memicu kemarahan sejumlah perwira TNI. Kabar tersebut berdasarkan tayangan Dragon TV yang beredar di YouTube.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan pun mengklarifikasi kabar tersebut. Menurut dia, penangkapan Kivlan dan Adityawarman sudah sesuai prosedur. Bahkan penangkapan juga didampingi dari unsur TNI.
Advertisement
Iriawan pun menjelaskan kronologi penangkapan para tersangka dugaan makar, termasuk Kivlan dan Adityawarman pada Jumat 2 Desember lalu. Kamis 1 Desember malam, Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana beserta jajaran menggelar rapat tertutup di Mapolda Metro Jaya sebelum melakukan penangkapan.
"Rapat di mana mambahas hasil informasi intelijen karena beberapa orang akan melakukan yang diduga makar. Di mana pasal yang akan disangkakan, Pasal 107 jo 110 jo 87 KUHP," ujar Iriawan bersama Pangdam Jaya Mayjen Teddy Laksmana, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (6/12/2016).
Setelah melakukan rapat tertutup, Polda Metro dan Kodam Jaya pun membagi tim untuk menjemput sejumlah aktivis dan tokoh nasional yang dicurigai berupaya melakukan tindak pidana makar.
"Maka tim berangkat ke rumah Bapak Kivlan Zein dan Adityawarman. Ini dari polisi militer membantu kami, ini Bapak Adityawarman. Jadi kami didampingi POM TNI," tutur Iriawan sambil memperlihatkan foto penangkapan.
Hal yang sama juga diterapkan saat melakukan penangkapan terhadap Kivlan Zein di rumahnya. "Foto ini membuktikan bahwa kami berkoordinasi dengan pihak TNI, POM, dan Kodam Jaya karena kami include satu kesatuan pengamanan tanggal 2, termasuk melakukan pengambilan terkait adanya dugaan aksi makar," jelas Iriawan.