Liputan6.com, Jambi - Mendekati tahun baru 2017, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci mengeluarkan peringatan dini. Para pendaki diingatkan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun di puncak gunung api tertinggi di Indonesia itu.
"Ini karena status Gunung Kerinci masih waspada level II," ujar Kepala BPBD Kabupaten Kerinci, Evi Rasmianto saat dihubungi di Kerinci, Selasa malam, 6 Desember 2016.
Menurut Evi, sesuai surat imbauan dari BMKG, aktivitas di Gunung Kerinci tidak boleh melewati radius 3 kilometer dari puncak.
"Untuk menjaga keamanan, disarankan wisatawan atau pendaki tidak melewati batas tersebut," ucap Evi.
Sementara itu, petugas Pos Pemantau Gunung Kerinci Rudra Wibowo mengatakan, letusan Gunung Kerinci terpantau sejak Senin, 21 November 2016.
Baca Juga
Advertisement
"Letusan abu tercatat dua kali sehari," Rudra mengungkapkan.
Gunung Kerinci mengepulkan asap tebal hitam keabu-abuan condong ke arah timur dengan ketinggian 800-1.000 meter.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci Edi Ruslan mengatakan, dari pantauan terakhir, kerap terjadi gempa tremor atau getaran tidak henti.
Selain itu, gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu juga mengeluarkan abu vulkanik hingga menghujani ribuan rumah warga yang di kaki gunung. Di antaranya di Kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat, dan Gunung Tujuh.