Liputan6.com, Naypyidaw - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan setelah melakukan pertemuan dengan State Counsellor Myanmar, Aung San Suu Kyi. Pertemuan tersebut ditujukan untuk membahas situasi di Negara Bagian Rakhine.
"Saya kembali menyampaikan keprihatinan Indonesia kepada State Counsellor Aung San Suu Kyi terhadap situasi di Rakhine," sebut Retno dalam keterangan pers kepada Liputan6.com, Selasa (7/12/2016).
Kepada Suu Kyi, Retno menegaskan, pentingnya keamanan dan stabilitas segera dicapai bagi upaya untuk meneruskan pembangunan yang inklusif di Rakhine.
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, yang juga penting Pemerintah Myanmar harus menjaga dan menghormati penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Rakhine. Termasuk diantaranya perlindungan HAM terhadap etnis Muslim Rohingya.
"Masalah inklusifitas, dimana semua masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama, menjadi kunci dari penyelesaian situasi di Rakhine," sambung dia.
Mantan Duta Besar RI di Belanda ini pun menegaskan untuk mewujudkan toleransi dan harmoni, Indonesia-Myanmar menyepakati peningkatan kerjasama di bidang dialog antar-agama.
Peningkatan kerjasama tak hanya berhenti di bidang itu saja. RI juga akan meneruskan bantuan ke Myanmar terkait dengan good governance, demokrasi dan HAM.