Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata menggelar Rakornas Kepariwisataan ke-4 pada 6 dan 7 Desember 2016 di Ballroom Hotel Sultan Jakarta. Mengangkat tema “Indonesia Incorporated, Meraih Target 15 Juta Kunjungan Wisatawan mancanegara dan 265 Juta Perjalanan Wisatawan Nusantara Tahun 2017”, Rakornas dihadiri lebih dari 700 orang stakeholder pariwisata Indonesia.
Selain memaparkan tiga program prioritas, dalam kesempatan tersebut, untuk pertama kali Kementerian Pariwisata juga mengumumkan Indeks Pariwisata Indonesia (IPI). Penyusunan indeks ini mengacu pada Travel and Tourism Competitive Indeks yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia untuk mengukur kesiapan daerah tujuan wisata.
Advertisement
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (6/12/2016), pengukurannya sendiri berbasis data sekunder yang ditentukan oleh empat aspek utama penopang industri pariwisata, yaitu aspek lingkungan, tata kelola, potensi wisata, dan infrastruktur.
Tak hanya itu, survei persepsi menggunakan model wawancara tatap muka juga dilakukan terhadap 25 daerah dengan skor tertinggi. Hal ini bertujuan memboboti hasil pengukuran indeks daya saing dengan memasukkan penilaian masyarakat terkait pembangunan pariwisata di berbagai daerah.
Hasilnya mengejutkan, daya saing tertinggi industri pariwisata Indonesia masih didominasi di kota-kota besar. Denpasar menduduki peringkat IPI tertinggi dengan skor 3,81 dari rentang skala 0 sampai 5. Berikut 10 kabupaten kota dengan peringkat tertinggi Indeks Pariwisata Indonesia.
1. Kota Denpasar, 3,81
2. Kota Surabaya, 3,74
3. Kota Batam, 3,73
4. Kabupaten Sleman, 3,72
5. Kota Semarang, 3,59
6. Kabupaten Badung, 3,55
7. Kota Bandung, 3,39
8. Kabupaten Banyuwangi, 3,30
9. Kabupetan Bogor, 3,27
10. Kabupaten Bantul, 3,22