Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah media asing menyoroti gempa yang mengguncang Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Lindu tersebut berkekuatan 6,4 skala Richter (SR).
Terkait dengan peristiwa tersebut, media Australia, ABC memuat artikel berjudul Magnitude-6.4 quake hits near Indonesian city Banda Aceh. Mengutip pernyataan dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mereka menuliskan gempa tersebut terasa sangat keras.
Advertisement
"Banyak orang yang panik dan berlarian keluar dan banyak rumah yang hancur," ucap pernyataan Sutopo yang dikutip dari ABC, Rabu (7/12/2016).
Sementara, salah satu media Jepang, Japan Times terkait gempa Aceh menuliskan berita berjudul, M6.4 Aceh temblor causes coastal panic but no tsunami alert.
Dalam tulisannya, Japan Times memberikan data bahwa kedalaman gempa tersebut 10 kilometer. Bencana ini pun terjadi pada pukul 05.03 waktu setempat.
Japan Times juga menyebut, meski gempa cukup kuat, tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Media China, Xinhua juga menyoroti lindu di Aceh ini. Dengan mengambil judul Powerful quake hits Aceh of western Indonesia, triggering damages, pemberitaan mereka menitikberatkan pada efek gempa besar itu.
"Sebuah gempa dengan kedalaman dangkal dan berkekuatan besar 6,4 SR menyebabkan kerusakan terhadap beberapa rumah dan bangunan," tulis Xinhua.
Sementara itu, media ternama Inggris menulis soal adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Mereka mengaitkan kejadian tersebut dengan tsunami Aceh 2004 lalu.
"Gempa di Aceh, salah satu provinsi di Indonesia, sampai saat ini menyebabkan satu orang tewas dan puluhan rumah hancur," sebut BBC.
"Pada 2004, tsunami meninggalkan kesedihan di Aceh. Peristiwa ini dipicu gempa bumi di bawah laut, dan menyebabkan 120 ribu orang tewas," tulis BBC.
Hasil analisis peta tingkat guncangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan dampak dari gempa Aceh berupa guncangan kuat terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Pidie Jaya.
"Daerah yang terkena dampak, yaitu Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh," ujar Sutopo Purwo Nugroho.
Seluruh wilayah tersebut diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa berupa kerusakan ringan, seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Menurutnya, gempa sangat kuat sempat dirasakan warga selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie.
"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD, ada beberapa rumah dan bangunan roboh," kata dia.
Ia menyebutkan bangunan yang roboh terdapat di Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu, sebuah rumah di perbatasan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, yaitu di Kecamatan Gelumpang Tiga, Kabupaten Pidie, juga roboh dan menimpa penghuninya.