Liputan6.com, Hanoi - Banyak yang menyebut Timnas Indonesia kerap terlambat panas di Piala AFF 2016. Namun, tak sedikit pula yang menilai skuat Garuda sering kewalahan di babak kedua. Faktor itu yang tengah disoroti mantan pelatih timnas, Rahmad Darmawan.
Baca Juga
Advertisement
"Dari performa di semifinal pertama lawan Vietnam, Timnas Indonesia hanya perlu konsisten dalam melakukan tekanan di lini tengah. Artinya, pengaturan tempo permainan, kapan cepat, kapan lambat, akan menghemat stamina pemain agar tampil dalam performa yang sama di babak kedua," kata RD saat dihubungi Liputan6.com.
Melihat rapor Timnas Indonesia sejak masih menjalani masa persiapan, penilaian itu memang terbukti. Hal itu bisa dilihat dari penampilan anak asuh Alfred Riedl saat menjalani uji coba di markas Vietnam, 8 November 2016.
Kala itu, Timnas Indonesia yang sempat unggul 2-1 harus menelan kekalahan 2-3. Dua gol kemenangan The Golden Stars tercipta di menit ke-71 dan ke-83. Hal serupa terjadi kala menghadapi Thailand pada laga perdana Grup A Piala AFF 2016.
Mereka sempat mengimbangi Thailand 2-2 berkat gol balasan Boaz Solossa dan Lerby Eliandry. Sialnya, gawang Kurnia Meiga kebobolan di menit ke-79 dan ke-90+4. Tak jauh berbeda dengan pemandangan saat melawan Filipina di laga selanjutnya. Timnas Indonesia sempat unggul 2-1 sebelum akhirnya disamakan Filipina lewat gol Phil Younghusband di menit ke-82.
Nyaris Bawa Petaka
Terkini, kelemahan itu nyaris membawa petaka bagi Timnas Indonesia kala menjamu Vietnam pada leg pertama semifinal di Stadion Pakansari, Sabtu (3/12/2016).
Andik Vermansah dan kawan-kawan unggul 2-1 di menit ke-50 lewat penalti Boaz. Namun, setelah itu, stamina para pemain Timnas Indonesia mulai kewalahan menghadapi kecepatan Vietnam.
Berulang kali umpan-umpan silang Vietnam membahayakan gawang Timnas Indonesia. Alhasil, para pemain Indonesia pun hanya bisa fokus bertahan sambil sesekali melancarkan serangan balik.
Advertisement
Keuntungan Timnas
Di sisi lain, kemenangan 2-1 pada leg pertama jadi keuntungan besar buat tim Merah Putih. Hasil itu membuat Timnas Indonesia hanya harus memaksa Vietnam bermain imbang untuk lolos ke final.
Mereka juga bisa lolos asal kalah hanya dengan margin satu gol selain skor 0-1. Vietnam tentu juga memiliki keuntungan karena akan bermain di hadapan pendukungnya sendiri.
Apalagi, mereka juga punya catatan positif saat menang 3-2 atas Timnas Indonesia pada laga uji coba di kandang. Meski begitu, RD yakin status tuan rumah justru membuat Vietnam tertekan.
"Setelah hasil pada leg pertama, justru Vietnam yang akan tertekan secara psikologi. Mudah-mudahan mental pemain Timnas Indonesia juga sudah teruji karena pernah bermain di kandang Vietnam," ujar RD, sapaan Rahmad.