Liputan6.com, Jakarta - Gempa Aceh mengguncang beberapa wilayah di Aceh antara lain Bireun, Sigli, pesisir Aceh bagian utara dan timur pada Rabu (7/12/2016), menimbulkan pada infrastruktur penyaluran listrik. Kondisi ini memaksa PT PLN (Pesero) melakukan pemadaman.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin mengatakan, PLN menghentikan pasokan listrik sekitar 3,3 Mega Watt (MW) di pusat gempat yaitu Sigli usai gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR).
"Ada pemadaman sekitar 3,3 MW di daerah Sigli pusat gempa," kata Amir, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Amir menuturkan, pemadaman listrik disebabkan kerusakan infrastruktur penyaluran listrik, berupa tiang listrik yang roboh. Saat ini dilakukan perbaikan agar pasokan listrik kembali normal. "Karena ada tiang yang roboh. Saat ini sedang dalam perbaikan," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Amir melanjutkan, saat ini kondisi pembangkit listrik yang memasok kelistrikan Aceh yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun Lhok Seumawe berkapasitas 184 Mega Watt (MW) dalam kondisi aman. "Kondisi Pembangkit PLTMG Arun 184 MW aman," ujar Amir.
Namun akibat gempa tersebut mengganggu pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya berkapasitas 110 Mega Watt (MW). Saat ini PLN sedang melakukan pengecekan sumber gangguan untuk diakukan perbaikan.
"PLTU Nagan Raya terganggu saat ada aempa saat ini sedang di cek," tutur Amir.
Gempa Aceh berkekuatan 6,5 SR menggoyang Kabupaten Pidie Jaya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa terjadi pagi tadi sekitar pukul 05.03 WIB.
Gempa Aceh berpusat di 5.19 Lintang Utara (LU) - 96.36 Bujur Timur (BT), 18 kilometer Kabupaten Pidie Jaya, dengan kedalaman 10 kilometer.
Sejumlah bangunan roboh akibat gempa. Beberapa bangunan roboh di antaranya yaitu satu SPBU, sejumlah fasilitas umum, dan gedung pertokoan.