Liputan6.com, Wellington - Siapa sosok pengganti Perdana Menteri Selandia Baru John Key -- yang mundur dengan alasan keluarga -- terus menjadi bahan perdebatan. Beberapa nama sudah menyatakan siap untuk memerintah Negeri Kiwi tersebut.
Salah satunya adalah Menteri Keuangan dan Deputi PM Bill English. Majunya English disambut baik oleh beberapa Menteri di kabinet Key.
Bahkan Menteri Pelayanan Sosial, Paula Bennett dan Menteri Transportasi Simon Bridges menyatakan memberikan dukungan kepada English.
Bukan hanya dukungan yang diberikan dua orang tersebut. Bennet dan Bridges pun siap untuk menjadi mendampingi English menjadi Deputi PM.
Pencalonan English yang disertai dukungan dua menteri, menurut Pengamat Politik Selandia Baru dari Universitas Victoria di Wellington, Jon Johansson secara otomatisnya membuat politisi Partai Nasional jadi kandidat terkuat.
"English sangat nampak punya posisi kuat untuk mengambil (jabatan PM) ini," ucap Johansson, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
English pun akan semakin kuat posisinya untuk jadi penggati setelah beberapa menteri lain mengindikasikan pemberian dukungan.
Walau belum menyampaikan secara resmi, Menteri Imigrasi Michel Woodhouse dan Menteri Industri Utama Nathan Guy tersirat memberikan dukungan terhadap pria kelahiran 30 Desember 1961 itu.
Di samping mengalir derasnya dukungan, beberapa jajak pendapat untuk sementara dimenangi English. Data dari Survei UMR menyebut 21 persen warga Selandia Baru akan memilihnya. Meski terlihat kecil, angka tersebut adalah yang teratas dibanding calon lain.
Kendati masih berada di atas angin, dipastikan langkah English tak akan mulus. Pasalnya, Menteri Kesehatan Jonathan Coleman dan Menteri Polisi Judith Collins menyatakan siap bertarung merebut kursi PM.
Pada 5 Desember 2016 lalu, Perdana Menteri Selandia Baru John Key membuat kejutan. Di depan para awak media, ia mengumumkan mengundurkan diri setelah delapan tahun menjabat.
Key mengatakan, keputusan itu adalah hal terberat dalam hidupnya.
"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan setelah tak lagi menjabat," kata Key seperti dikutip dari BBC, Senin (5/12/2016).
Wakil PM, Bill English, akan menggantikan posisinya sementara sampai Partai Nasional menggelar kaukus untuk memilih PM baru.
Key adalah seorang pemimpin populer. Ia menang tiga kali berturut-turut di pemilu Partai Nasional Selandia Baru pada September 2014.
Menurut New Zealand Heralds, mundurnya John Key dari jabatan PM adalah atas permintaan sang istri, Bronagh Key.
Pengumuman mengundurkan diri ia lakukan saat memberikan keterangan media mingguan dan mengatakan alasannya adalah keluarga. Key berujar tanggal 12 Desember adalah hari resmi ia mengundurkan diri.
Ia mengatakan, pekerjaan sebagai orang nomor satu di Selandia Baru menuntut pengorbanan yang luar biasa besar, "dari mereka yang saya sayangi."
"Anak-anak saya harus menghadapi gangguan yang luar biasa tinggi. Yang saya ingin katakan bahwa saya telah memberikan apa yang saya punya. Tak ada lagi yang tersisa," kata Key.