Pertagas Niaga Beli Gas dari Lapindo

Gas dari Lapindo tersebut akan mulai dialiri pada Januari 2017-April 2020.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Des 2016, 14:31 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertagas Niaga (PTGN) menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PT Lapindo Brantas Inc  dengan volume gas tersebut sebesar 560 MMSCDF per tahun. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Timur.

Presiden Direktur PT Pertagas Niaga, Linda Sunarti mengatakan, Lapindo akan mensuplai gas dengan volume 560 MMSCF per tahun yang diperoleh dari lapangan gas bumi Tanggulangin, Sidoarjo. Gas ini akan digunakan untuk mensuplai kebutuhan industri di Jawa timur.

"Kami memprediksi kebutuhan gas industri di Jawa timur terus berkembang dan itu harus bisa kami penuhi,"‎ kata Linda, saat menghadiri penandatanganan jual beli gas dalam acara Forum Bisnis Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), di Jakarta‎, Rabu (7/12/2016).

Linda menuturkan, gas dari Lapindo ini akan mulai dialiri pada Januari 2017 hingga April 2020. Pasokan gas ini juga sebagai antisipasi menurunnya produksi gas dari lapangan di Pagerungan, Kangean.

Sebelumnya Lapindo juga telah mensuplai gas untuk 10.350 sambungan jaringan gas kota Pertamina di Kabupaten Sidoarjo yang dioperasikan oleh PTGN. Gas dari sumur Lapindo ini disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa transmisi East Java Gas Pipeline, milik PT Pertamina Gas.

Selain dari Lapindo, PT Pertagas Niaga juga berencana mengamankan pasokan gas untuk industri dengan pasokan gas dari Husky-CNOOC Madura Limited tahun depan. Saat ini PTGN mensuplai kebutuhan gas bagi industri baja, keramik dan Compressed Natural Gas (CNG).  

Dengan ada rencana pengembangan kawasan industri baru di Jawa timur, PTGN juga menjajaki mensuplai gas bagi keperluan Independent Power Producer (IPP) yang akan menghasilkan listrik.

"Beberapa industri dan pemerintah daerah telah menjalin komunikasi dengan kami untuk bisa mensuplai gas. Itu membuat kami optimis gas dari Lapindo ini akan terserap maksimal oleh konsumen Jawa timur," tutur Linda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya