8-12-1963: Tersambar Petir, Pesawat Berisi 81 Orang Meledak

Dua pekan setelah Presiden AS tewas dibunuh, tiba-tiba ledakan keras terdengar dari langit. Sebuah pesawat tersambar petir.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 08 Des 2016, 06:00 WIB

Liputan6.com, Elkton - Minggu malam yang tenang, 8 Desember 1963 mendadak ribut. Badai diwarnai petir terjadi, tiba-tiba ledakan keras terdengar dari langit Elkton, Maryland, Amerika Serikat.

Bola api tercipta, saking terangnya sampai membikin lampu jalanan di sebuah kota kecil mati seketika.

Para penduduk yang sudah bersiap naik ke tempat tidur sontak berlarian ke luar rumah. Mereka dicekam takut sekaligus bingung.

Situasi Negeri Paman Sam saat itu diwarnai ketegangan. Baru dua pekan sebelumnya, Presiden AS tewas dibunuh di Dallas. Pada Jumat 22 November 1963, nyawa John F Kennedy dihela paksa dengan tiga tembakan.

Tak cuma itu, baru setahun lepas Amerika Serikat pulih dari Krisis Misil Kuba yang nyaris mengubah Perang Dingin dengan Uni Soviet menjadi adu nuklir mematikan.

Orang-orang kala itu bertanya-tanya, apakah Washington DC, yang 144 km jauhnya telah dibom?

Bukan. Meski tak sedramatis itu, pemicu munculnya kilatan cahaya yang diikuti suara menggelegar berasal dari sebuah peristiwa mengerikan.

Malam itu, pesawat milik maskapai Pan American World Airways, Pan Am Penerbangan 210 yang mengangkut 81 orang disambar petir, meledak, lalu menabrak ladang jagung.

Tak ada yang selamat dari musibah yang menimpa pesawat empat mesin yang dijuluki Clipper Tradewind itu.

Kala itu, Boeing 707 tersebut terbang dari San Juan, Puerto Rico ke Philadelphia, Pennsylvania. Di tengah perjalanan, pesawat itu singgah ke Baltimore, Maryland untuk mengisi bahan bakar.

Pengisian avtur kala itu penting dilakukan. Meski relatif pendek jaraknya, perjalanan ke Philadelphia diperkirakan tak mudah. Angin sedang kencang bertiup kala itu, Pan Am yang nomor lima antre mendarat, harus terbang berputar-putar sebelum tiba giliran landing.

Saat transit di Baltimore itu, sebanyak 65 penumpang telah turun dari pesawat. Jika tidak, mungkin korban jiwa akan lebih banyak.

Dua menit sebelum jarum jam menunjuk ke pukul 21.00, saat pesawat berputar di ketinggian 5.000 kaki, petir menyambar.

Petugas menara kontrol di Philadelphia sempat mendengar kata-kata terakhir sang pilot: "Clipper 214 jatuh dalam kobaran api..."

Kecelakaan pesawat Pan Am 214 akibat sambaran petir menewaskan 81 orang (Wikipedia)

Kejadian kala itu menjadi momentum yang traumatis bagi warga Elkton. Mereka yang baru beberapa pekan lalu merayakan kunjungan Presiden Kennedy, yang meresmikan Interstate 95 -- delapan hari sebelum sang kepala negara dibunuh.

Saat masih berduka atas kematian Kennedy, tragedi lain terjadi di 'halaman rumah' mereka. "Ini kota kecil yang penduduknya hanya 5.000 orang," kata Mike Dixon, yang saat kejadian masih berusia 11 tahun.

"Malam yang relatif tenang kala itu dikagetkan dengan bunyi petir. Kemudian tiba-tiba ledakan terjadi di langit.

Salah satu penduduk Elkton, Raymond Gregg mengaku, kilatan cahaya yang dipicu ledakan pesawat nyaris membutakan matanya.

"Seperti Matahari yang mendekat ke arahku," kata dia, seperti dikutip dari situs The Morning Call, Rabu (7/12/2016). Saksi mata lain mengaku melihat tubuh manusia jatuh dari langit.

Kecelakaan yang menimpa Pan Am penerbangan 214 terdaftar dalam Guinness Book of World Records (2005) sebagai kematian terbesar akibat sambaran petir.

Dan hingga saat ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan yang terjadi di negara bagian Maryland, Amerika Serikat.

Bukan hanya itu yang terjadi pada 8 Desember. Sejarah mencatat, pada tahun 1980, pendiri sekaligus vokalis grup legendaris The Beatles, John Lennon tewas ditembak di muka apartemen mewahnya di New York.

Sementara,pada 8 Desember 1969, Presiden Amerika Serikat (AS) kala itu, Richard Nixon mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam.


Apa yang Terjadi Jika Petir Menyambar Pesawat?

Apa yang terjadi pada 8 Desember 1963 menjadi pelajaran berharga: jangan pernah meremehkan sambaran petir.

Sekali lecut, halilintar bisa melepaskan 300 juta volt listrik. Cukup untuk menyalakan lampu neon 100 watt selama setahun penuh. Tak hanya bisa menyambar manusia, pesawat pun bisa dibuat jatuh karenanya. Seperti yang terjadi pada Pan Am penerbangan 214.

Danau Catatumbo, Venezuala,

Lantas, apakah kita harus khawatir dan takut terbang?

Para ilmuwan sejak lama telah menemukan cara untuk mengatasi "kemarahan" alam yang mengerikan itu. Pada awal tahun 1980-an, Badan Antariksa AS (NASA) sengaja menerbangkan jet ke dalam badai di ketinggian 38.000 kaki atau 11,58 kilometer. Jet itu tersambar 72 kali dalam 45 menit. Tapi, banyak hal yang bisa dipelajari dari sana.

Saat ini masih ada kejadian pesawat komersial tersambar petir, meski mungkin hanya sekali setahun.

Sambaran biasanya mulai dari ujung sayap, hidung pesawat, atau ekor pesawat, yang sebagian besar terbuat dari alumunium, konduktor yang baik. Saat itu terjadi, lampu pesawat mungkin akan berkedip, namun energi yang berasal dari petir biasanya akan segera terlepas kembali ke langit.

Pesawat modern saat ini sering dibuat dengan material komposit canggih, yang tak terlalu konduktif, namun metal tetap harus ditambahkan untuk menolak petir.

Profesor Manu Haddad dari Cardiff University, yang memiliki "laboratorium petir" mengatakan, petir bukan sesuatu yang harus menjadi momok penumpang pesawat di era modern.

Haddad menambahkan, sambaran petir biasanya terjadi segera setelah take off atau lepas landas. Saat pesawat masih di bawah awan badai di ketinggian 2-5 kilometer. "Saya belum mendapatkan contoh di era modern sambaran petir mampu menjatuhkan pesawat," kata dia.

Prinsip perlindungan pesawat mirip dengan mobil. Obyek berongga dari logam seperti mobil atau pesawat diketahui berfungsi sebagai sangkar Faraday (Faraday cage).

Tameng Faraday adalah sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan-bahan penghantar listrik. Ruangan itu mampu merintangi medan listrik statik eksternal. Kekuatan kilat akan menyebar ke permukaan, sementara bagian dalam terlindungi. Pesawat modern dibuat dengan kekuatan mengatasi kuat arus sebesar 250.000 ampere, sementara rata-rata sambaran petir memiliki kekuatan 32.000 ampere.

"Akibat paling serius jika kerucut hidung pesawat yang tersambar, sebab itu adalah satu-satunya bagian pesawat yang tak terbuat dari logam. Apalagi di sanalah radar berada. Namun, jangan khawatir, sebagian besar pesawat telah dilengkapi konduktor petir khusus di bagian hidung."

Bagaimana dengan penumpang di dalam pesawat? Apakah sambaran petir akan terasa? "Seringkali penumpang tidak akan melihat apa-apa, atau mungkin hanya melihat kilatan terang."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya