Alfred Riedl Tetap Puji Pelatih Vietnam

Timnas Indonesia tinggal menanti pemenang duel antara Thailand dan Myanmar.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 08 Des 2016, 08:56 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, berbincang dengan pelatih Vietnam, Nguyen Huu Thang, dalam laga leg kedua semifinal Piala AFF 2016 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (7/12/2016). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Hanoi - Vietnam adalah tim yang baru saja menjadi korban kejutan besar Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Langkah The Golden Stars dihentikan anak asuh Alfred Riedl di semifinal. Hasil laga leg kedua di My Dinh National Stadium, Rabu (7/12/2016) malam, membuat Vietnam kalah agregat 3-4.

Akibat kekalahan itu, pelatih Vietnam Nguyen Huu Thang tak kuasa menahan air matanya. Kesedihan Huu Thang terlihat jelas saat menghadiri konferensi pers usai pertandingan. Maklum, bisa dibilang Vietnam tersingkir di Piala AFF 2016 hanya karena kurang beruntung.

Mengenai hal tersebut, Riedl tetap melayangkan pujian untuk pasukan Vietnam, khususnya untuk Huu Thang. Di bawah asuhan Huu Thang, Vietnam tetap mampu memperagakan gaya yang agresif meski dalam posisi tersudut. Itu mengapa Riedl meminta agar Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) tak memecat mantan anak asuhnya itu.

"Semangat tim Anda jauh lebih baik. Tapi, Anda tak bisa menjaga semangat itu di babak tambahan yang seharusnya membuahkan gol. Saya berharap VFF akan mempertahankan posisinya. Saya pikir Huu Thang telah mengambil keputusan yang sangat tepat," kata Riedl seperti dikutip Dantri.

Tak hanya itu, Riedl juga membantah sukses Timnas Indonesia lolos ke final lebih diakibatkan karena faktor keberuntungan. Sepanjang laga, tim Merah Putih memang berada di bawah tekanan Vietnam. Namun, justru Timnas Indonesia yang unggul lebih dulu lewat gol Stefano Lilipaly di menit ke-54.


Bukan Keberuntungan

Setelah itu, Vietnam terpaksa tampil dengan 10 pemain setelah kiper Tran Nguyen Manh diganjar kartu merah di menit ke-76. Namun, Vietnam tetap bisa menciptakan dua gol balasan di menit ke-83 dan ke-90+3 hingga laga dilanjut ke babak tambahan.

Untungnya, Timnas Indonesia bisa mendapatkan momentum di awal babak pertama perpanjangan waktu. Mereka mendapatkan hadiah penalti yang dimaksimalkan Manahati Lestusen di menit ke-97.

"Kami menang bukan hanya faktor keberuntungan. Seluruh tim telah berjuang keras dan menempatkan segala upaya pada pertandingan ini. Kami mencoba yang terbaik untuk melakukan itu. Tim tuan rumah membuat banyak masalah pada kami. Jika ada sedikit waktu tambahan, mereka bisa menciptakan keajaiban," beber pelatih asal Austria itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya