Rupiah Makin Perkasa di 13.283 per Dolar AS

Posisi rupiah berada di kisaran 13.271-13.339 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Des 2016, 11:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah mata uang termasuk rupiah tertekan. Sentimen positif baik dari eksternal dan internal mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Mengutip laman Bloomberg, Kamis pagi (8/12/2016), dolar AS dibuka di kisaran Rp 13.317 atau naik 16 poin. Penutupan rupiah pada perdagangan kemarin di kisaran Rp 13.333 per dolar AS.

Menjelang siang, dolar AS cenderung melemah. Posisi dolar AS di kisaran Rp 13.283. Rupiah pun berada di kisaran 13.271-13.339 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan data RTI, dolar AS berada di kisaran Rp 13.269. Sedangkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di kisaran 13.304 pada Kamis pekan ini. Rupiah menguat dari posisi kemarin di kisaran 13.336.

Ekonom BCA, David Sumual menuturkan sentimen eksternal dan internal turut mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS. Pertama, jelang batas waktu program pengampunan pajak atau tax amnesty mendorong wajib pajak segera repatriasi aset.

Dari eksternal, ada harapan bank sentral Eropa melanjutkan pembelian aset menjadi sentimen positif bagi emerging market atau negara berkembang. David menambahkan, harga minyak dan gas (migas) yang menguat juga jadi sentimen positif. "Ekspor Indonesia juga migas meski belum signifikan hal itu jadi sentimen positif," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, pemerintah Indonesia akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 3,5 miliar akan menambah pasokan di dalam negeri. Oleh karena itu, David memperkirakan posisi rupiah di kisaran 13.000-13.400 per dolar AS hingga akhir tahun.


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya