Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Satuan Tugas (Satgas) 115 berhasil menangkap 122 kapal asing yang diduga mencuri ikan (illegal fishing) di Indonesia dalam kurun waktu 4 bulan.
Pemerintah sebelumnya sudah menenggelamkan 115 kapal pencuri ikan di perairan Indonesia. "Dari tanggal 17 Agustus sampai sekarang, kita sudah tangkap 122 kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia," ujar Susi saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Modus pelanggaran pencurian ikan, dia menuturkan, antara lain dengan menangkap ikan tanpa dokumen atau izin penangkapan atau persetujuan berlayar dan pelanggaran wilayah penangkapan.
Menteri Susi merinci, penangkapan kapal pelaku maling ikan di Indonesia paling banyak dilakukan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) sebanyak 50 kapal.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian oleh TNI Angkatan Laut yang berhasil menangkap 46 kapal pencuri ikan sepanjang 4 bulan ini. Polisi Air berhasil menangkap 14 kapal asing dan Bakamla menangkap 4 kapal asing.
Penangkapan kapal pelaku illegal fishing terbanyak berbendera Vietnam sebanyak 34 kapal, Filipina 18 kapal, Myanmar 6 kapal, Indonesia 6 kapal, Taiwan 2 kapal, Singapuran dan Belize masing-masing 1 kapal, serta penangkapan yang tidak diketahui benderanya 4 kapal.
"Ini prestasi yang luar biasa, tapi ini menunjukkan juga bahwa pencurian ikan masih banyak. Kita akan usul ke Presiden melakukan penenggelaman besar-besaran biar ada efek jera karena 122 kapal ini walaupun bukan pemain besar tapi ini tetap masuk illegal fishing," tegas Susi.
Sementara sejak Januari sampai 22 November ini, Susi menuturkan, sebanyak 115 kapal telah ditenggelamkan pemerintah. Kapal yang paling banyak ditenggelamkan adalah yang berbendera Vietnam sebanyak 59 kapal. Kemudian kapal Filipina 22 unit, Malaysia 27 kapal, berbendera Indonesia 5 kapal, Belize dan Nigeria masing-masing 1 kapal.
"Jadi total 115 kapal yang ditenggelamkan sampai saat ini. Sedangkan realisasi di 2015 sebanyak 113 kapal. Sehingga digabung, 228 kapal sudah ditenggelamkan," Susi menerangkan.(Fik/Nrm)