Liputan6.com, Jakarta Penis bionik atau penis implan milik Mohammed Abad menjadi perbincangan hangat minggu ini. Setelah kehilangan penis akibat kecelakaan lalu lintas, Abad mendapatkan penis bionik seharga 70 ribu pound sterling, setara Rp1,1 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Penis implan terdiri dari perangkat non-tiup dan tiup. Model penis implan non-tiup berupa plastik lunak yang dimasukkan ke dalam ruang ereksi penis.
Dari laman Daily Star, Kamis (8/12/2016), model plastik penis ini akan mengikuti gerak tubuh pria. Saat membungkuk, penis buatan akan lentur dan ikut membungkuk.
Model tiup menggunakan silinder plastik tiup. Silinder akan terisi sperma ketika pria tersebut terangsang. Metode ini mudah bagi Anda dan pasangan untuk berhubungan seks.
Kelemahan penis implan
Salah satu kelemahan penis implan adalah penipisan daging penis dalam jangka panjang.
Melalui penis implan tiup, pria yang ereksi akan merasakan nuansa yang abnormal, sedangkan penis implan non-tiup menyebabkan pria mengalami rasa nyeri pasca-operasi.
Bagi pria yang mempunyai penis implan, penis tidak akan mencapai panjang maksimum tatkala ereksi.
Namun, studi yang dilakukan pada 2014, dari 20 laki-laki dengan implan tiup dilaporkan 70 persen pria mengaku panjang penis mengalami penurunan drastis.
Penurunan ini berkisar 0,5-1,5 cm. Meskipun panjang penis menurun, sensitivitas dan kemampuan ejakulasi tidak akan terpengaruh. Anda tetap berorgasme normal.
Mirip penis asli
Mirip penis asli
Penis implan bisa dibilang mirip dengan penis asli. Pasangan Anda tidak akan menyangka bila penis Anda itu implan, kecuali Anda memberitahunya.
Dalam kasus yang terjadi, penis implan diperuntukkan orang-orang seperti Abad yang kehilangan penisnya dalam kecelakaan.
Anda bisa juga mendapatkan penis implan jika Anda menderita disfungsi ereksi. Sekitar 50 persen pria yang berusia antara 40 tahun dan 70 tahun menderita disfungsi ereksi.
Mereka menggunakan penis implan sebagai pilihan terakhir pengobatannya.
Advertisement