Liputan6.com, Halmahera Utara - Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali mengembuskan abu vulkanik sekitar pukul 08.58 WIT, Kamis (8/12/2016).
Kepala Pos Pengamatan Gunung Dukono, Iwan Amat mengatakan, ketinggian embusan abu vulkanik mencapai 1.000 meter, bertiup ke timur laut arah Kecamatan Tobelo Utara. Dia mengungkapkan sampai sekarang gemuruh Gunung Dukono masih terdengar.
"(Sebanyak) empat desa terdampak abu vulkanik (meliputi) Ruko, Domion, Popilo dan desa Siloasam. Itu di Kecamatan Tobelo Utara," kata Iwan, kepada Liputan6.com.
Dia mengemukakan, sejak adanya peningkatan aktivitas pada 2015 kemarin, aktivitas yang terjadi sepanjang tahun 2016 ini cenderung fluktuatif. Hal ini terlihat dari data seismograf dan secara visual.
"Namun tidak seperti 2015, yang disertai kabut hitam tebal. Untuk 2016 tidak lagi," kata dia.
Meski demikian, Iwan menjelaskan gunung api Dukono masih berstatus Level II (Waspada).
Baca Juga
Advertisement
"Untuk rekomendasi kami di Status Level II itu pada radius 2 kilometer tidak boleh ada aktivitas apa pun yang dilakukan masyarakat. Sehingga tidak boleh ada masyarakat yang mendekati areal kawah yang ada di puncak gunung," ujar dia.
Keberadaan pusat gempa di gunung api Dukono ini wilayahnya jauh dari perkampungan di Halmahera Utara. "Jaraknya itu masih jauh. Itu 10 kilometer," ia menambahkan.
"Berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunung Api Dukono aktivitas kegempaan didominasi gempa tremor dengan amplitudo 0,5-6 milimeter," Iwan Amat memungkasi.
Dari pantauan Liputan6.com, sampai sekarang aktivitas Bandara Gamarmalamo, di Desa Dukolamo, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, masih aman dari abu vulkanik.