Liputan6.com, Jakarta - Kabar terbaru datang dari Apple. Perusahaan berbasis di Cupertino, California itu kabarnya menyiapkan drone untuk membantu perusahaan bersaing secara lebih efektif dengan Google Maps.
Dikutip dari laman Fortune, Jumat (9/12/2016) Apple telah mendapat persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk menggunakan drone untuk menangkap foto, video, dan data lalu-lintas lainnya. Hal ini dikatakan penting bagi Apple karena dapat meningkatkan aplikasi Maps yang berjalan di perangkat iOS dan MacOS.
Setelah menangkap data dari jalan-jalan baik di AS maupun di luar AS, data itu ditransmisikan kembali ke tim Apple dan kemudian diunggah ke server Apple Maps. Maka, pengguna pun akan mendapatkan data jauh lebih baik dan terbaru. Drone itu akan menggantikan minivan yang saat ini digunakan untuk mengumpulkan data serupa.
Baca Juga
Advertisement
Apple Maps dirilis pada 2012 sebagai pengganti Google Maps di iOS. Tak lama usai dirilis, aplikasi yang datang dibundel dengan sistem operasi Apple ini, dikritik karena memiliki informasi tak akurat dan buruknya alat navigasi.
CEO Apple, Tim Cook, pun akhirnya mengumumkan permintaan maafnya atas Apple Maps. Ia juga menyarankan pengguna mencoba pilihan lain, seperti Google Maps yang sebelumnya telah dibundel dengan sistem operasi mobile Apple.
Sejak itu, Apple telah membuat langkah untuk memperbaiki akurasi, data aplikasi, dan menambahkan informasi lebih lanjut, termasuk data lalu-lintas dan angkutan. Meski demikian, Apple Maps umumnya diyakini akan kalah oleh Google Maps. Mengapa? Karena Google Maps punya data lebih akurat dan menghadirkan fitur kunci, seperti pilihan Street View yang memungkinkan pengguna melihat gambar dari suatu alamat.
Setelah langkah ini, Apple juga berusaha untuk meningkatkan navigasi layanan pemetaan dan mengincar cara mengambil gambar dari bagian dalam suatu bangunan. Fitur tersebut akan membuat pengguna mampu menjelajah bandara, museum, dan tempat umum lainnya tanpa benar-benar berada di sana.
Ke depannya, Apple berharap bisa memberikan layanan pemetaan dalam ruangan (indoor) ke Apple Maps yang diperkirakan akan hadir sekitar tahun depan.
(Eronika Dwi Pinara/Why)