Liputan6.com, Jakarta - Setelah tertunda beberapa bulan sejak diluncurkan April lalu di London, Inggris, Huawei kini memboyong sebuah smartphone flagship teranyarnya, Huawei P9 dengan banderol Rp 6,999 juta.
CEO Huawei Indonesia Hudson Liu mengungkapkan bahwa keterlambatan itu disebabkan karena Huawei berusaha mematuhi regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G di Indonesia.
Dengan mematuhi aturan tersebut, artinya Huawei P9 di Indonesia jadi smartphone flagship 4G pertama Huawei yang dirakit di Indonesia sekaligus lolos aturan TKDN.
Baca Juga
Advertisement
Chief Operating Officer Consumer Business Group Huawei South Pasific Henry Hsu menjelaskan kendala yang dihadapi pihaknya saat perakitan smartphone tersebut.
"Karena ini produk smartphone flagship 4G pertama yang dirakit di Indonesia, kami perlu melewati technical know-how-to di pabrik lokal. Kami memastikan, setelah tim perakit mengetahui caranya, kita coba terus menerus agar bisa melewati pengujian," kata Hsu usai peluncuran resmi Huawei P9 di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Ia mengakui butuh waktu berbulan-bulan agar pihak Huawei bisa melewati pengujian dan meluncurkan P9 di pasar Indonesia secara resmi. "Memang lama, karena kami butuh penyesuaian sebelum kami meluncurkannya di Indonesia. Itu yang menyebabkan lambatnya kehadiran P9, karena ini merupakan pertama kalinya kami rakit model flagship di Indonesia," tutur Hsu.
Meski begitu, ia memastikan bahwa produk-produk flagship lainnya bakal hadir lebih cepat di Indonesia, sesuai dengan timeline saat perangkat tersebut diluncurkan di luar negeri. Sehingga konsumen Indonesia tak akan terlambat merasakan ponsel flagship Huawei.
Ia menjelaskan, pabrik perakitan lokal yang bekerja sama dengan Huawei hingga Mei 2016 telah memproduksi sekitar 1 juta unit perangkat 4G LTE. Beberapa lini ponsel 4G yang pernah dirakit di pabrik perakitan lokal itu di antaranya adalah seri Huawei Honor, P9 Lite, Y3, Y6, seri GR 3 dan GR 6, serta yang terbaru adalah P9.
"Intinya, semua (smartphone 4G) yang dijual di Indonesia dibuat di pabrik lokal Surabaya. Kami benar-benar membuat produk 4G mengikuti aturan TKDN. Tidak seperti yang lain yang meluncurkan produk berjaringan 3G yang 4G ready tetapi di pasaran dijual 4G," katanya.
(Tin/Ysl)