Kapolri: Pencarian Korban Pesawat Diperpanjang 10 Hari

Hingga 10 hari nanti Tim SAR masih terus berupaya mengevakuasi baik pesawat Polri maupun korban pada titik jatuhnya pesawat.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2016, 06:15 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat rapat dengan Komisi III di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/12). Rapat tersebut membahas beberapa agenda terkini, diantaranya kesiapan Polri dalam pengamanan Pilkada 2017. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sudah berkoordinasi dengan Basarnas bahwa upaya pencarian korban meninggal dan bagian pesawat Polri M-28 Sky Truck yang jatuh di perairan Lingga akan diperpanjang menjadi 10 hari.

"Ini hari keenam SAR (pencarian). Kita dapat info dari masyarakat selaku saksi kejadian bahwa pesawat ini memang menukik masuk ke laut dan meledak," kata Tito usai meninjau lokasi jauhnya pesawat di Lingga, Batam, Kamis 8 Desember 2016.

Hingga saat ini, kata dia, bagian mesin pesawat, bodi pesawat, dan bagian-bagian lain sudah diketahui tim SAR dan segera diangkat.

"Saat pesawat jatuh pada sabtu pukul 10.22 WIB, ada nelayan saksi yang memiliki GPS sehingga tahu titik koordinat. Jadi upaya SAR lebih mudah. Nah, ini sudah hari keenam sehingga agar bisa mengevakuasi semua temuan maka pencarian diperpanjang hingga 10 hari," kata Tito seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, hingga 10 hari nanti Tim SAR masih terus berupaya mengevakuasi baik pesawat Polri maupun korban pada titik jatuhnya pesawat.

"Hingga saat ini lima jenazah yang sudah berhasil ditemukan sudah berhasil teridentifikasi. Nanti tim lain (DVI) yang akan menjelaskannya," kata Tito.

Kabid Dokkes Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo mengatakan Tim DVI Polda Kepri sudah mengirimkan tujuh sampel DNA dari potongan tubuh korban pesawat jatuh yang sudah ditemukan ke Mabes Polri.

DNA yang dikirimkan akan dicocokkan dengan data-data korban, keluarga korban yang sebelumnya sudah diambil tim Dokkes Mabes Polri.

"Semua data personel yang jatuh ini sebelumnya kan sudah diambil ketika mereka bertugas sebagai polisi udara. Termasuk data-data keluarganya. Jadi tinggal mencocokkan saja dengan yang kami kirimkan," kata Jarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya