Liputan6.com, Bali - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berkomitmen terhadap pembangunan infrastruktur di tanah air. Hal tersebut terlihat dari pembiayaan yang telah dikucurkan SMI.
Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja SMI Agresius Robajanto Kadiaman mengatakan, perseroan telah mengantongi komitmen pembiayaan sebesar Rp 39,50 triliun hingga Oktober 2016. Angka ini naik dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 23 triliun.
Sementara, untuk outstanding pada Oktober 2016 mencapai Rp 21,91 triliun. Raihan ini setara dengan nilai proyek Rp 175 triliun.
"Total nilai sudah mencapai Rp 175 triliun multiplier efek 4,4 kali," kata dia dalam acara Media Gathering di Bali, Kamis (8/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Lebih rinci, komposisi pembiayaan yang telah SMI kucurkan meliputi proyek PT PLN (Persero) sebesar 26,58 persen, proyek jalan 21,99 persen, ketenagalistrikan 15,48 persen, transportasi 11,32 persen.
Minyak dan gas bumi mengambil porsi 10,80 persen, irigasi 8,01 persen, telekomunikasi 4,24 persen, air minum 1,33 persen, dan sosial seperti rumah sakit 0,25 persen.
Jika berdasarkan sebaran lokasi proyek, sebanyak 42 persen meliputi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Kemudian, Sumatera 28 persen, Kalimantan 11 persen, Sulawesi 11 persen, Papua dan Maluku 8 persen. "Jawa, Bali dan Nusa Tenggara 42 persen, 58 persen itu di luar Jawa," ungkap dia.
Sementara, untuk kondisi keuangan SMI relatif positif. Hingga Oktober 2016 SMI mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,76 triliun dan laba bersih Rp 1,33 triliun. Total aset perseroan telah mencapai Rp 34,28 triliun dan total ekuitas mencapai Rp 26,59 triliun. (Amd/Nrm)