Seorang perawat menempatkan lintah pada luka di kaki pasien di rumah sakit CHU Pellegrin di Bordeaux, Prancis, (23/11). Lintah untuk terapi ini menggunakan lintah jenis Hirudo Medicinalis. (REUTERS / Regis Duvignau)
Dokter menunjukkan lintah jenis Hirudo Medicinalis yang digunakan untuk terapi, Prancis, (23/11). Lintah ini mampu mengeluarkan air liur yang mengandung lebih dari 60 jenis protein saat mengisap darah. (REUTERS / Regis Duvignau)
Dokter menyiapkan sejumlah lintah untuk terapi, Prancis, (23/11).Liur lintah Ini mampu mengencerkan darah dan meningkatkan peredaran darah di daerah luka. (REUTERS / Regis Duvignau)
Lintah jenis Hirudo Medicinalis telah diteliti mampu menyembuhkan sejumlah penyakit yang berhubungan dengan pengentalan darah, Bordeaux, Prancis, (23/11). (REUTERS / Regis Duvignau)
Kotak berisi lintah jenis Hirudo Medicinalis yang digunakan untuk terapi, Prancis, (23/11). Lintah ini mampu mengeluarkan air liur yang mengandung lebih dari 60 jenis protein saat mengisap darah. (REUTERS / Regis Duvignau)
Dokter memperlihatkan lintah yang digunakan untuk terapi, Prancis, (23/11). Air liur lintah diduga memiliki efek anestesi, antiperadangan dan vasodilatasi, atau pelebaran pembuluh darah. (REUTERS / Regis Duvignau)
Dokter menyiapkan sejumlah lintah untuk terapi, Prancis, (23/11).Liur lintah Ini mampu mengencerkan darah dan meningkatkan peredaran darah di daerah luka. (REUTERS / Regis Duvignau)
Lintah ditempatkan pada bagian kaki yang mengalami sakit saat terapi di rumah sakit CHU Pellegrin, Bordeaux, Prancis, (23/11). Lintah untuk terapi ini menggunakan lintah jenis Hirudo Medicinalis. (REUTERS / Regis Duvignau)
Pasien beristirahat usai mendapat terapi lintah di rumah sakit CHU Pellegrin, Bordeaux, Prancis, (23/11). Lintah untuk terapi ini menggunakan lintah jenis Hirudo Medicinalis. (REUTERS / Regis Duvignau)
