Tahun Depan, Sumsel Butuh 3.000 Tenaga Pengajar Kejuruan

Sumsel memang membutuhkan tambahan tenaga pengajar produktif untuk mata pelajaran tertentu.

oleh Nefri Inge diperbarui 09 Des 2016, 06:31 WIB

Liputan6.com, Palembang - Jumlah tenaga pengajar atau guru yang terdaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia ternyata masih sangat kurang. Hal ini pun dirasakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Selatan (Sumsel).

Menurut Kepala Disdik Sumsel, Widodo, Sumsel memang membutuhkan tambahan tenaga pengajar produktif untuk mata pelajaran tertentu. Terutama, tenaga pengajar khusus sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

“Tenaga pengajar mata pelajaran tertentu seperti kesenian, olahraga dan otomotif sangat kurang di Sumsel. Kemungkinan berkurang sekitar 3.000 tenaga pengajar di Sumsel,” ucap dia kepada Liputan6.com di Palembang, Kamis, 8 Desember 2016.

Namun jumlah kebutuhan tenaga pengajar di Sumsel tersebut belum bisa dipastikan secara pendataan. Sebab, proses pemindahan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) di kabupaten/kota ke provinsi masih berlangsung.

"Itu hanya estimasi saja. Kita masih menunggu laporannya," tutur dia.

Adapun Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur mengatakan, tahun depan pihaknya masih membuka peluang untuk penambahan CPNS se-Indonesia. Khususnya, tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.

"Saya sedang membuat desain penerimaan CPNS, melihat data pegawai secara online. Seperti kebutuhan tenaga pengajar di Sumsel seperti apa? Jangan judulnya hanya guru saja, kita melihat kebutuhan mana yang prioritas, termasuk menekan jumlah pembelanjaan pegawai di pemda,” Menpan-RB Asman Abnur menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya