Penyebab Banjir Bandung Menurut JK

JK mengingatkan para pengusaha untuk terus mengembangkan usaha dengan kemajuan teknologi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Des 2016, 07:57 WIB
Jusuf Kalla saat memberi sambutan dalam pembukaan TAFISA Games 2016 ke-6 di Mall Ancol Beach City, Jakarta, Sabtu (8/10/2016). Jusuf Kalla secara resmi membuka gelaran TAFISA yang ke-6. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengingatkan para pengusaha untuk terus mengembangkan usaha dengan kemajuan teknologi. Tapi, teknologi yang digunakan juga tidak boleh merusak alam.

"Kita manusia harus berkembang. Kita penduduk berkembang terus, dibutuhkan teknologi yang lebih tinggi lagi. Apabila kita tidak peduli teknologi makanya merusak lingkungan," kata JK di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis 8 Desember 2016.

JK teringat dengan peristiwa banjir bandang yang secara tiba-tiba melanda Bandung. Saat itu, air bah hampir memenuhi seluruh isi kota. Menurut JK penyebabnya tak lain perubahan budaya masyarakat.

"Kenapa terjadi banjir di Garut di Bandung? Karena kita. Karena kita membuatnya. Kita terlalu banyak meminta sayur, sayur kentang, hidup barat. Karena kita pingin hidup kaya Barat makanya kita butuh makannya yang seperti orang Barat, kentang kol dan sebagainya. Dan itu hanya bisa ditanam di dataran tinggi. Dataran tinggi dia babat hutan, bukit, banjir kemudian setelah itu. Kita juga yang kena seperti itu," tutur JK.

Pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat memang harus terus dilakukan. Tapi tidak bisa pula meremehkan faktor lingkungan yang ditimbulkan. Di situlah, manusia butuh teknologi di berbagai bidang.

"Kita butuh teknologi. Kita tidak terlalu butuh bnayak lahan untuk suatu produk. Jadi kombinasi daripada enterprenuership, inovatif daripada para CEO, tentu bersama dengan pemerintah secara bersama-sama meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal produktifitasnya," ujar JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya