Liputan6.com, Aceh - Nailul Amna (15), salah satu korban gempa Acehberbaring lemas di tempat tidur rumah sakit. Kepalanya terperban usai menjalani operasi.
Tetesan air infus tampak mengalir di selang kecil hingga masuk ke tubuhnya melalui jarum yang tertancap di tangan kirinya.
Advertisement
Mardiah, ibu Nailul duduk di samping sambil mengelus tangan si buah hati.
Tiba-tiba Mardiah terbangun dari duduknya, raut wajahnya pun langsung berubah bahagia.
"Pak Jokowi ya? tanya Mardiah pada salah satu pria yang menghampirinya, Kamis 8 Desember 2016.
"Pak Jokowi nak, Pak Presiden datang ke sini,"kata sang ibu kepada anaknya.
Mardiah tampak tak sabar menunggu kehadiran orang nomor satu di republik ini. Dia salah tingkah sambil menggenggam tangan kiri Nailul.
"Assalamualaikum," sapa Jokowi.
"Waalaikumsalam, Pak Presiden," jawab Mardiah.
"Dari tadi (Nailul) mau jumpa bapak," tambah Mardiah, sambil membuka telapak tangan anaknya, agar Presiden dalam menyalaminya.
Nailul hanya bisa berbaring diam dengan ekpresi datar. Sementara ibunya terlihat berbicang dengan Jokowi, Menkes Nila F Moeloek, dan Direktur RSU Zainal Abidin.
Jokowi pun sempat bercanda dengan Mardiah.
"Kenal saya?" tanya Jokowi, sambil menebar seyum.
"Pak Presiden nak, yang sering liat di TV, Pak Jokowi, kenal?" ucap Mardiah, hingga akhirnya Nailul menganggukkan kepala, sambil senyum mengutarakan kata "Kenal".
"Yang semangat ya nak, biar bisa sekolah lagi," ujar Menkes Nila.
Nailul, salah satu korban gempa Pidie Jaya, Aceh. Iya baru saja menjalani operasi di bagian kepalanya. Kepalanya terbentur ke lantai saat gempa Aceh menghentak Rabu 7 Desember 2016.
Mardiah, mengaku sangat senang anaknya dikunjungi Presiden. Ia juga berharap kedatangan presiden ke kampung halamannya, Pidie Jaya, dapat menyelesaikan persoalan bencana yang merengut seratusan korban meninggal dunia tersebut.
Presiden Jokowi tiba di rumah sakit umum Zainal Abidin, Banda Aceh sekitar pukul 19.30 WIB.
Setibanya di rumah sakit, Jokowi langsung naik ke lantai dua tempat 19 korban gempa Aceh dirujuk. Presiden mendatangi korban satu per satu, berbincang, menanyakan kabar, menyemangati dan juga memberikan bantuan dalam selembar amplop putih.
Selain menyampaikan duka cita, Jokowi juga mengajak para korban untuk segera bangkit menata kembali masa depannya.