Liputan6.com, Jakarta Denada mulai melebarkan sayapnya di bidang lain yaitu bisnis makanan. Ia bersama sahabatnya memilih membuka restoran di Bali dengan menyajikan makanan khas Indonesia. Serunya, kulineran ini ditujukan bagi para turis yang memang berburu makanan Tanah Air.
Diakui Denada, saat ini bisnis makanan di Pulau Dewata sangat ketat. Namun ia tak takut akan rugi ataupun bangkrut. Baginya itu adalah risiko.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau soal untung rugi itu mah sudah risiko ya. Ini bisnis pasti ada saja naik turunnya," ujar Denada ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (8/12/2016).
Terpenting bagi Denada, ia akan memberikan pelayanan serta rasa yang terbaik untuk konsumennya. Sehingga pelanggan pun akan terus datang.
"Ya semua usaha yang kita mulai dari bawah, Pasti ada fightingnya. Ada kalanya kita harus berjuang lebih kuat dan berusaha untuk menyenangi penikmat kuliner di Bali. Jadi kebahagiaan memang kalau kita buka warung dan punya customer yang berulang. Kan alhamdulillah, berarti mereka puas sama pelayanan dan masakan kita," ujar Denada.
Denada bersyukur hingga kini rumah makan yang didirikannya tersebut masih sanggup bersaing. Dan penghasilan yang didapat pun cukup untuk bertahan.
"Kalau bicara omset, kita masih figthing banget. Tapi alhamdulillah kita nikmati semuanya," kata Denada.