Liputan6.com, Zurich - Mantan presiden FIFA Sepp Blatter kecewa dengan sikap Gianni Infantino, presiden FIFA saat ini yang dianggap memperlakukan dirinya secara tidak hormat. Menurut Blatter, Infantino menjaga jarak padanya karena hanya berkomunikasi lewat pengacara.
Blatter diganti oleh eks-Sekretaris Jenderal UEFA itu pada Februari 2016, setelah 17 tahun memimpin FIFA. Pria 80 tahun tersebut kini dijerat sanksi larangan delapan tahun beraktivitas di sepak bola, bersama mantan presiden UEFA Michel Platini karena pelanggaran Kode Etik.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola, dua tokoh itu juga wajib membayar denda sebesar 2 juta Swiss Franc. Baru-baru ini, Blatter dan Platini, yang merupakan mantan kapten timnas Prancis, mendapat hasil banding di Badan Arbritase Olahraga (CAS). CAS menolak banding Blatter atas upaya pengurangan hukuman dari delapan menjadi enam tahun.
"Saya sungguh orang yang tidak bahagia dengan apa yang terjadi di FIFA. Tak pernah saya lihat di perusahaan manapun dengan presiden barunya, yang tidak menaruh hormat pada presiden lamanya," kata Blatter kepada BBC, dikutip dari FourFourTwo, pada Jumat (9/12) pagi.
Setelah pemilihan pucuk pimpinan FIFA pada Februari lalu, Blatter mengaku menjalin komunikasi dengan baik dengan Infantino. Termasuk kunjungan pria berkepala plontos itu ke rumah Blatter.
"Kami mengobrol. Saya bilang padanya saya punya daftar pertanyaan yang harus diselesaikan FIFA, yang sebelumnya belum dipecahkan," ucap Blatter.
"Saya telah bertanya, mengirim surat kepadanya dan saya memiliki nomor telepon pribadinya. Saya diberitahu bahwa nomor itu masih sama tapi tidak pernah ada jawaban. Tidak pernah. Saya masih memiliki daftar pertanyaan itu, dan sekarang kami berbicara hanya lewat pengacara," tutur Blatter.