Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia harus lebih waspada terhadap pertumbuhan ekonomi global yang masih akan melambat. Terlebih lagi Indonesia telah menerapkan ekonomi terbuka.
Dia mengatakan, sebagai perekonomian yang terbuka, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, yaitu ekonomi regional dan global.
Advertisement
"Kita paham, sebagai ekonomi terbuka, ekonomi Indonesia sangat terpengaruh pada kondisi lingkungan apakah itu di Asia atau global. Sehingga pada tahun ke depan dan bahkan sejak 3 tahun terakhir pengaruh ekonomi global tercermin pada ekonomi Indonesia," ujar dia dalam Economic Outlook 2017 Ikatan Bankir Indonesia (IBI) di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Sedangkan ekonomi global pada tahun ini, lanjut Sri Mulyani, diperkirakan tumbuh lebih rendah dibandingkan 2015. Pada 2016, ekonomi global diprediksi hanya mencapai 3,1 persen.
"Tahun ini 3,1 persen, lebih rendah dari tahun lalu 3,2 persen. Secara terus menerus ekonomi dunia tidak bisa melakukan proyeksi yang tepat dan selalu koreksi ke bawah," kata dia.
Selain ekonomi yang turun, pertumbuhan perdagangan global juga anjlok. Jika biasanya pertumbuhan perdagangan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi, namun pada saat ini perdagangan tumbuh lebih rendah dibandingkan ekonominya.
"Pasca krisis global 2008-2009 adalah pertumbuhan perdagangan global melemah signifikan. Studi Bank Dunia dan IMF. Pertumbuhan perdagang global hanya 2,6 persen lebih rendah dari 3,1 persen itu. Biasanya pertumbuhan perdagangan global lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global, karena perdagangan sebagai lokomotif ekonomi. Bahkan dalam 3 dekade terakhir pertumbuhan perdagangan selalu double dari pertumbuhan ekonomi," tandas dia.