Liputan6.com, Jakarta Akibat sebagian besar penisnya dimakan oleh superbugs pemakan daging setelah menjalani operasi, seorang pria dari Thurrock, Inggris, menggunggat rumah sakit tersebut.
Pasien kanker Andrew Lane (61) terkena infeksi yang berpotensi sangat fatal, bernama necrotising fasciitis. Infeksi ini dialaminya setelah menjalani operasi untuk menghilangkan kelenjar prostatnya di Southend University Hospital NHS Foundation Trust, seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (9/12/2016).
Advertisement
Selama operasi tersebut, Andrew sangat berjuang untuk hidupnya. Walaupun ia selamat, sayangnya kemaluannya rusak parah. Hal ini membuatnya tidak bisa lagi berhubungan seks. Sejak saat itu, dirinya terpaksa harus memakai kateter dan colostomy bag selama dua tahun, dan di tubuhnya juga dipasang perangkat khusus untuk membantunya buang air kecil.
Karena kondisinya yang parah, hanya baru-baru ini Andrew mulai bisa menerima kondisinya tersebut sejak insiden pada Maret 2013 lalu. Ia sekarang mengambil tindakan hukum terhadap Southend University Hospital NHS Foundation Trust atas klaim bahwa ususnya tertusuk selama operasi. Namun, hal tersebut tidak kunjung terdeteksi oleh tim medis beberapa hari sesudahnya, sehingga akhirnya menyebabkan infeksi.
“Ini merupakan pengalaman yang mengerikan, saya kira saya akan mati. Saya kehilangan daging dan jaringan dari pusar hingga di atas selangkangan saya, dan saya sudah tidak punya penis lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan, ”Padahal, saya sangat sehat sebelumnya. Saya memiliki badan yang baik, tapi sekarang, saya terlihat seperti sedang hamil sembilan bulan. Bahkan saya tidak pernah tahan melihat tubuh saya sendiri ketika sedang telanjang. Tapi hal yang paling sulit adalah, saya tidak mampu lagi berhubungan seks dengan istri saya. Kami pasangan normal yang menikmatinya sebagai bagian dari hubungan yang sehat, dan saya merindukan itu.”
Walaupun kondisinya tidak dapat diubah, Andrew berharap dengan membagikan kisahnya, hal ini akan membantu meningkatkan kesadaran di masyarakat, dan dapat mencegah agar orang lain tidak ikut mengalaminya.
Spesialis kelalaian klinis dari firma hukum Slater and Gordon yang mewakili Andrew Lane dalam tindakan sipil mengatakan, ”Meskipun tidak ada yang dapat mengubahnya, tapi ia ingin (publik) tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan memastikan bahwa hal ini diselidiki sepenuhnya. Sehingga orang lain tidak harus melalui cobaan yang sama seperti dirinya.”