Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengunjungi sekolah-sekolah terdampak gempa Aceh di kabupaten Pidie Jaya. Dalam kunjungan pertama itu, Muhadjir melihat reruntuhan bangunan di SMK Negeri Bandar Baru.
Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Jumat (9/12/2016), Muhadjir melihat dua bangunan laboratorium yang rata dengan tanah. Bangunan itu hanya menyisakan atap rangka baja yang utuh.
Advertisement
Ruang laboratorium yang biasa digunakan untuk praktik bongkar pasang motor itu, menurut kepala sekolah SMKN Bandar Baru biasanya ditempati siswa menginap. Tetapi pada saat gempa Aceh terjadi, siswa tidak ada di tempat.
Muhadjir yang ditemani Sekjen Kemdikbud Didik Suhardi berkeliling kelas yang sebagian besar telah retak. Ruangan kelas sudah tidak bisa dipakai kegiatan belajar mengajar.
Selanjutnya Mendikbud Muhadjir mengunjungi SDN Peulandok dan SDN Masjid Tringgadeng. Bangunan dua sekolah itu terlihat utuh bangunannya, tetapi telah rapuh di bagian dalam dan tinggal menunggu waktu untuk roboh.
Di sela kunjungan sekolah, rombongan Mendikbud Muhadjir menyempatkan bersilaturahim ke rumah Sakdiyah, guru SDN 1 Tringgadeng yang menjadi korban tertimpa reruntuhan rumahnya bersama suami dan sang anak.
Dalam kunjungannya itu, Mendikbud Muhadjir bertemu anak bungsu korban dan memberikan santunan tunai. Sakdiyah meninggal bersama suami dan anak sulungnya.
Gempa Aceh berkekuatan 6,5 SR telah merobohkan bangunan dan fasilitas umum. Tak hanya itu, sejauh ini, dinyatakan gempa telah menelan 102 korban jiwa.
Data sementara terdapat 10.534 unit rumah rusak, dengan 2.015 rumah rusak berat, 85 rumah rusak sedang, dan 8.434 rumah rusak ringan. 105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, dan 55 masjid rusak berat. Beberapa bangunan seperti kantor pemerintah, sekolah, musala dan lainnya terdapat kerusakan.