Korban Gempa Aceh Dapat Bantuan Rp 40 Juta untuk Bangun Rumah

Jokowi menyebutkan pemerintah sedang memverifikasi kondisi rumah penduduk yang terdampak, termasuk jumlahnya.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2016, 12:19 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi korban gempa di Banda Aceh. (Liputan6.com/Windy Phagta)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan kembali rumah warga yang rusak berat. Korban gempa Aceh akan mendapat bantuan Rp 40 juta per rumah.

"Pemerintah pusat akan bantu, yang rusak berat dibantu Rp 40 juta, yang rusak sedang ringan dibantu Rp 20 juta," kata Jokowi usai meninjau rumah sakit lapangan di halaman Kantor Bupati Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12/2016) seperti dilansir Antara.

Dia menyebutkan pemerintah sedang memverifikasi kondisi rumah penduduk yang terdampak, termasuk jumlahnya.

"Ada dua kategori nanti, yaitu yang rusak berat artinya sudah roboh total dan rusak sedang. Nanti baru dihitung jumlahnya berapa. Akan ada keputusan bupati dan gubernur untuk menentukan jumlah," ujar Jokowi.

Dia berharap bantuan itu segera dapat dicairkan agar dapat dipakai untuk membangun kembali rumah yang rusak.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan, setiap korban meninggal dan luka akan mendapat bantuan. Bantuan untuk korban meninggal ini sudah langsung diberikan. Demikian juga untuk yang masih dirawat di RS.

Menurut dia, korban gempa Aceh yang di RS sudah tertangani sepenuhnya. "Yang patah sudah dioperasi, dipen semuanya. Hari ini tadi dokter menyampaikan akan selesai semuanya," ucap dia.

"Kemudian ketiga yang berkaitan dengan kerusakan, baik gedung sekolah, ada pesantren, kantor, masjid itu yang nanti ditangani oleh Kementerian PUPR, kemudian yang sekolah ditangani oleh Kemendikbud. Saya minta langsung ini dikerjakan," lanjut Jokowi.

Sementara, untuk sekolah yang rusak berat selama gempa Aceh, sementara disiapkan tenda untuk anak-anak.

"Saya kira pembagian dan organisasi lapangannya sudah baiklah," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, untuk pembangunan masjid, Kementerian PUPR masuk tapi tetap melibatkan masyarakat untuk bergotong-royong.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya