Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan dirinya tak ingin melibatkan ulama untuk menjelaskan kasus dugaan penistaan agama yang menjeratnya.
Sebab Ahok khawatir jika para pemuka agama membelanya, maka akan dihina oleh banyak orang. Hal ini dikatakan Ahok setelah seorang ulama asal Surabaya bernama Gus Sholeh MZ memprotesnya karena Ahok tak pernah meminta tolong padanya menjelaskan soal dugaan penistaan agama.
Advertisement
Ahok pun menjawab tak ingin ulama Islam dihina, seperti yang pernah dialami Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Saya bukan enggak mau ngundang, saya punya teman kiai banyak, teman di Jawa Timur banyak. Saya enggak enak saja, Buya Syafii Maarif saja di-bully, padahal saya enggak kenal," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
"Dulu Gus Dur aja di-bully gara-gara bela saya," tambah Ahok.
Gus Dur adalah salah satu pendukung Ahok yang gigih memperjuangkan gugatan Pilkada Bangka Belitung yang dilayangkan Ahok tahun 2007 silam. Gus Dur bahkan mendoakan Ahok jadi gubernur, bahkan presiden.
Di Rumah Lembang hari ini, Gus Sholeh memimpin doa untuk memberi semangat ke Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun meminta pendukungnya untuk ikut mendoakannya.
"Saya minta dukungan doa karena Selasa (saat sidang Ahok) kesempatan saya menyampaikan pada hakim kalau saya enggak ada niat menghina agama mana pun," kata Ahok.
"Saya minta adil karena saya mau kerja ini. Saya mau kampanye dan bekerja untuk warga Jakarta. Jangan disandera dan difitnah macem-macem. Saya bilang sama media, kalau mau adil jangan cuma kasus Jessica tapi saya juga diliput dong," tandas Ahok.