Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan nilai transaksi uang elektronik per bulan mencapai Rp 500 miliar. Target ini diharapkan bisa tercapai pada 2017.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji menuturkan target transaksi uang elektronik itu dapat tercapai mengingat upaya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) akan terus digalakkan.
"Kita per bulan kalau bisa Rp 500 miliar, sekarang itu baru Rp 300 miliar. E-money sekarang mayoritas masih punya Bank Mandiri, yang co branding itu di bawah 100 ribu," kata Rahmat di kantornya, Jumat (9/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, Bank Mandiri akan terus menggandeng beberapa bank melalui co branding seperti yang dilakukan dengan Bank Jabar Banten (BJB). Langkah itu untuk meningkatkan transaksi uang elektronik tersebut
Tak hanya dengan, bank-bank daerah, Rahmat juga akan menggandeng beberapa bank-bank lebih besar lainnya. Hanya saja Rahmat masih enggan mengungkapkannya.
Saat ini, Bank Mandiri mencatat penggunaan e-money per bulannya sekitar 30 juta per bulan. Jumlah transaksi ini masih didominasi dari moda transportasi.
"E-Money itu paling besar di transportasi. 90 persen transaksi di jalan tol. Tapi kami juga besar di transaksi Transjakarta dan KRL," ujar Rahmat. (Yas)