Liputan6.com, Barcelona - Bintang Barcelona, Neymar sempat dibikin pusing dengan peraturan pemerintah negaranya, Brasil soal pajak. Bahkan, keluarga mantan striker Santos ini pusing tujuh keliling ketika mendapat denda akibat tidak membayar pajak.
Awal tahun 2016, Neymar dijatuhkan denda oleh pengadilan Brasil sebanyak 100 juta euro atau setara Rp 1,5 miliar. Denda itu dijatuhkan lantaran Neymar dan ayahnya tidak membayarkan pajaknya pada periode 2007-2008. Namun, saat ini pengacara penyerang Barcelona itu tengah mengajukan banding.
Baca Juga
Advertisement
"Keluarga saya melalui hari-hari yang sangat silit karena bermasalah dengan pajak. Kalau saya sudah terbiasa menghadapi tekanan, tapi keluarga saya tidak," katanya, dikutip dari Marca.
"Jadi, mereka (keluarga Neymar) pusing. Mereka hanya bicara seolah-olah tegar. Namun di sisi lain, mereka adalah manusia yang sedang pusing tujuh keliling," ujar Neymar menambahkan.
Sering Bermasalah
Itu bukan pertama kalinya, pemain bernama lengkap Neymar da Silva Santos Júnior ini dijatuhi denda karena tak membayar pajak. Pada 2012, dia juga mendapat hukuman serupa.
Neymar memang kerap bermasalah dengan pajak. Bahkan, tak hanya di Brasil, di Spanyol, aparat pajak hingga kini juga masih menginvestigasi pembayaran transfer saat Neymar diboyong Barcelona dari Santos, pada 2013.
Untuk kasus ini, pengadilan di Brasil telah membekukan aset Neymar yang totalnya bernilai 42 juta euro. Pengadilan di Brasil menuding Neymar telah menghindari pajak transfernya tersebut pada periode 2011-2013. Jumlahnya mencapai 63 juta euro.
Advertisement